UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Media Sosial dan Aktivisme: Medium Pemaknaan Ulang Narasi Islam oleh Akun Instagram @mubadalah.id, @muslimahfeminis, dan @cherbonfeminist = Social Media and Activism: Medium Reinterpretation of Islamic Narrative by Instagram Accounts Namely @mubadalah.id, @muslimahfeminis, and @cherbonfeminist.

Aurora Nurhidayah Rifani; Tambunan, Shuri Mariasih Gietty, supervisor; Melani Budianta, examiner; Maria Regina Widhiasti, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020)

 Abstrak

ABSTRAK
Tesis ini menggunakan perspektif Cultural Studies dalam menelusuri negosiasi dan strategi feminisme Islam melalui akun Instagram @mubadalah.id, @muslimahfeminis, dan @cherbonfeminist, yang berupaya untuk meraih hak bersuara perempuan muslim atas pertentangan poligami dan kekerasan seksual di Indonesia. Data dikumpulkan menggunakan metode netnografi serta analisis kualitatif pada setiap unggahan yang sudah diklasifikasikan berdasarkan fokus penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya kontestasi antara wacana Islam dan feminisme yang dilihat dari identitas masing-masing akun, isu-isu yang dihadirkan, dan dinamika kolom komentar. Penggunaan metode reinterpretasi tafsir dominan pada pemaknaan Al-Quran dan hadis oleh @mubadalah.id, @muslimahfeminis, dan @cherbonfeminist menghasilkan Instagram sebagai medium literasi digital feminisme Islam untuk mengkritisi kembali wacana poligami dan kekerasan seksual di Indonesia. Penelitian ini menemukan bahwa proses literasi media digital didukung oleh suara otoritas yakni intelektual muslim dan aktivis gender berlatar belakang muslim, serta penggunaan strategi positioning untuk meruntuhkan dominasi patriarki yang disematkan pada teks agama Islam. Keberlangsungan ini menggambarkan sebuah kontestasi wacana feminisme dan Islam yang nyatanya sama-sama menyoroti persoalan keadilan dan kesetaraan gender. Selain itu, penelitian ini juga melihat ada upaya aktivisme media melalui konsep digital sisterhood dan mekanisme penggunaan tagar oleh @mubadalah.id, @muslimahfeminis, dan @cherbonfeminist. Hasil penelitian menunjukkan konsep digital sisterhood dibangun menggunakan narasi personal, sedangkan tagar berfungsi sebagai alat strategi aktivisme media, penyebaran ideologi feminisme Islam, dan branding nama akun @mubadalah.id melalui tagar #mubadalah. Instagram sebagai media sosial yang menitikberatkan pada konten visual menjadi medium counter-voice (narasi perlawanan) feminisme Islam dalam meraih pemaknaan alternatif atas persoalan poligami dan kekerasan seksual yang selama ini memosisikan perempuan dalam keadaan termarginalkan.

ABSTRACT
From a Cultural Studies perspective, this thesis aims to problematize forms of negotiations and strategies of Islamic feminism social media, namely @mubadalah.id, @muslimahfeminist, and @cherbonfeminist. The main focus is Muslim women's voices over polygamy and sexual violence issues in Indonesia. The main research method is netnographic and qualitative analysis by interpreting the Instagram uploads that categorized according to the focus of the study. Research findings reflect a contestation between Islamic discourse and feminism as seen from the identity formation from each account, the issues presented, and the dynamics of the meaning-making process in the comment column. @mubadalah.id, @muslimahfeminis, and @cherbonfeminist criticize dominant interpretations of the Al-Qur'an and hadith, which means Instagram become a medium of digital literacy and awareness for Islamic feminism. This research found that the process of digital media literacy needs to be supported by the voice of authority namely Muslim intellectuals and gender activists with Muslim backgrounds. Furthermore, they also apply positioning strategies to undermine patriarchal dominance embedded in Islamic religious text, highlighting the issues of justice and gender equality. In addition, this study also uncovers digital sisterhood in social media activism through personal narratives and the empowerment through hashtags by @mubadalah.id, @muslimahfeminis, and @cherbonfeminist. The research also produces another function of hashtags as a strategy tool in media activism, spreading Islamic feminism ideology, and as the branding strategy by @mubadalah.id using hashtag #mubadalah. Instagram as a social media that focuses on visual content has an important role to help the process of counter-voice of Islamic feminism in achieving alternative meanings on issues of polygamy and sexual violence.

 File Digital: 1

Shelf
 T-Aurora Nurhidayah Rifani.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource (rdcarrier)
Deskripsi Fisik : xiii, 71 pages : illustration ; appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-pdf 15-21-040464399 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20508707
Cover