Pasca-pemilihan presiden Republik Indonesia tahun 2019, Jokowi menyelenggarakan pertunjukan wayang kulit purwa Lakon Kresna Jumeneng Ratu di Istana Merdeka. Pertunjukan tersebut merupakan janji Jokowi kepada masyarakat di Sragen melalui Kirun sebagai host ketika berkunjung di GOR Diponegoro, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah dalam acara silaturahmi dengan masyarakat setempat pada tanggal 3 April 2019. Seiring dengan janji Jokowi, Kirun menginisiasi Ki Manteb Soedharsono untuk menggelar lakon dalam pertunjukan tersebut. Penelitian ini menggunakan pertunjukan wayang kulit purwa Lakon Kresna Jumeneng Ratu sebagai objek data. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana Jokowi direpresentasikan dalam pertunjukan wayang kulit purwa Lakon Kresna Jumeneng Ratu. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran bahwa pertunjukan wayang kulit purwa Lakon Kresna Jumeneng Ratu merupakan representasi dari Jokowi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan objektif. Teori representasi Stuart Hall (1997) digunakan untuk menganalisis representasi Jokowi yang didukung oleh teori simbol Wellek dan Warren (1989). Penelitian ini mengasumsikan bahwa Jokowi direpresentasikan menggunakan limbukan dan penokohan Kresna melalui nilai-nilai nasionalisme, andhap-asor, blusukan, dan laku
Over the succeeded Indonesian presidential election in 2019, Jokowi held a purwa shadow puppet show titled Lakon Kresna Jumeneng Ratu at the Merdeka Palace. The show was Jokowi's promise to the locals in Sragen through Kirun as host when he visited GOR Diponegoro in Sragen Regency, Central Java in friendly gathering with the local communities on April 3, 2019. To follow up on the promise, Kirun initiated Ki Manteb Soedharsono to perform a lakon for the show. This study uses the purwa puppet show of Lakon Kresna Jumeneng Ratu as a data object. The proposition in this research is how Jokowi was represented in the purwa puppet show of Lakon Kresna Jumeneng Ratu. This study aims to get a view that the purwa puppet show of Lakon Kresna Jumeneng Ratu is a representation of Jokowi. This research employs a qualitative-descriptive method using an objective approach. Stuart Hall's representation theory (1997) is used to analyze Jokowi's representation followed by the symbol theory of Wellek and Warren (1989). This research assumes that Jokowi is represented by limbukan and characterization Kresna through his values of nationalism, andhap-asor, blusukan, and laku