Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat efisiensi Bank Syariah di Indonesia, Arab Saudi, dan Inggris dari 2015 hingga 2019. Perhitungan tingkat efisiensi dalam penelitian ini adalah relatif, tidak absolut. Penelitian ini menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dan sumber data dari Bankscope dan Bankfocus. Penelitian ini terdiri dari 3 variabel input yaitu Total Aset (X1) Biaya Staf (X2) dan Total Deposit (X3) dan 2 Output adalah Pendapatan (Y1) dan Pinjaman (Y2). Penelitian ini menemukan bahwa tingkat efisiensi bank syariah secara keseluruhan di Indonesia, Arab Saudi, dan Inggris berfluktuasi. Berdasarkan hasilnya, secara keseluruhan bank syariah di Arab Saudi adalah yang paling efisien, diikuti oleh Indonesia dan terakhir Inggris. Ada beberapa variabel yang tidak efisien. Solusi untuk masalah inefisiensi ini dapat dicapai dengan menggunakan simulasi manajerial yang dihasilkan oleh DEA. Hasil dari penelitian ini bisa dijadikan acuan di tahun berikutnya bagi bank syariah untuk mengurangi variabel yang tidak efisien dan mengoptimalkan yang masih kurang optimal untuk mencapai efisiensi.
This research is intended to analyse the efficiency level of Islamic Bank in Indonesia, Saudi Arabia, and United Kingdom from 2015 to 2019. Calculation of the level of efficiency in this study is relative, not absolute. This study uses the Data Envelopment Analysis (DEA) method and data source from Bankscope and Bank Focus. This research consists of 3 input variables namely Total of Assets (X1) Staff Expenses (X2) and Total Deposit (X3) and 2 Output is Income (Y1) and Loan (Y2). This research finds that overall level of efficiency of Islamic banks inIndonesia, Saudi Arabia, and United Kingdom are fluctuating. According to the result, overall Islamic banks in Saudi Arabia is the most efficient , followed by Indonesia and the last is United Kingdom.There are some variabels that inefficient. The solution for this inefficiency problem can be achieved by employing managerial simulation generated by DEA. The results of this study can be used as a reference in the following year for Islamic banks to reduce inneficient variables and which must be added in order to achieve efficiency.