ABSTRAKPenelitian ini bertujuan melihat peran perbedaan inovasi antara Indonesia dengan enam puluh negara mitra pilihan dalam mendorong perdagangan intra industri (IIT) secara bilateral pada periode tahun 2009-2017 dengan metode estimasi fixed effect model (FEM). Inovasi pada umumnya menggunakan pendekatan pengeluaran dana penelitian, jumlah paten, dan variabel berbasis biaya lainnya. Sedangkan pada penelitian ini menggunakan skor Global Innovation Index (GII) dengan harapan dapat menangkap tingkat inovasi tiap negara secara lebih komprehensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan inovasi (DGII) terbukti secara positif dan signifikan dalam mendorong IIT Indonesia dan negara mitra. Variabel kontrol keterbukaan ekonomi (OPEN), rata-rata PDB (AGDP), perbedaan pendapatan perkapita (DGDPC), dan investasi asing langsung (FDI) diketahui berperan positif dan signifikan dalam mendorong IIT. Sedangkan variabel kontrol biaya perdagangan (TC) berpengaruh negatif dan signfikan dalam mendorong IIT.
ABSTRACTThis study aims to look at the role of differences in innovation between Indonesia and sixty selected partner countries in encouraging bilateral intra-industrial trade (IIT) in the 2009-2017 period with the fixed effect model estimation method (FEM). The innovations in other research generally use RnD spending, number of patents, and other cost-based variables. Whereas in this study using the Global Innovation Index score with the hope of capturing the level of innovation of each country more comprehensively. The results showed that the difference in innovation (DGII) was proven positively and significantly in encouraging IIT Indonesia and partner countries. Control variables, Economic openness (OPEN), GDP average (AGDP), differences in per capita income (DGDPC), and foreign direct investment (FDI) are known to have a positive and
significant role in driving IIT. While the another control variables, trade cost (TC) have a negative and significant effect in encouraging IIT.