UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Korelasi antara Cervical Vertebral Maturation dengan Dimensi Mandibula pada Anak 8-16 Tahun = Correlation between Cervical Vertebral Maturation and Mandibular Dimensions in Children Aged 8-16 Years

Sitorus, Pardamean Robby Andreas; Sarworini Bagio Budiardjo, supervisor; Margaretha Suharsini Soetopo, supervisor; Heriandi Sutadi, examiner; Mochamad Fahlevi Rizal, examiner; Heriandi Sutadi, examiner; Mochamad Fahlevi Rizal, examiner; Eva Fauziah, examiner (Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020)

 Abstrak

Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang bertujuan untuk menganalisis
korelasi antara cervical vertebral maturation dengan dimensi mandibula. Data berasal
dari 90 radiograf sefalometri lateral (49 perempuan, 41 laki-laki), anak usia 8-16 tahun di
Jakarta. Metode: menggunakan penilaian dan pengukuran visual radiograf sefalometri
lateral, dimensi mandibula diukur berdasarkan panjang total mandibula (jarak dari titik
condylon - gnathion), tinggi ramus mandibula (jarak dari titik condylon - gonion
intersection), dan panjang corpus mandibula (jarak dari titik gnathion - gonion
intersection), selama tahap maturasi skeletal vertebra servikalis (cervical stage 1 sampai
cervical stage 6) yang dinilai dari badan kedua sampai badan keempat tulang vertebra
servikalis. Korelasi antara cervical vertebral maturation dengan dimensi mandibula
dianalisis menggunakan uji Spearman. Hasil: terdapat korelasi yang kuat dan signifikan
(p < 0,05) antara cervical vertebral maturation tahap pubertas dengan panjang total
mandibula (r = 0,663), antara cervical vertebral maturation tahap pubertas dengan tinggi
ramus mandibula (r = 0,555), dan antara cervical vertebral maturation tahap pubertas
dengan panjang corpus mandibula (r = 0,510). Terdapat korelasi yang sedang dan
signifikan (p < 0,05) antara cervical vertebral maturation tahap prepubertas dengan
panjang total mandibula (r = 0,453), antara cervical vertebral maturation tahap
prepubertas dengan tinggi ramus mandibula (r = 0,395), dan antara cervical vertebral
maturation tahap pascapubertas dengan panjang corpus mandibula (r = 0,374).
Kesimpulan: terdapat korelasi antara cervical vertebral maturation dengan dimensi
mandibula terutama pada tahap pubertas. Maturasi skeletal dapat digunakan untuk
menilai pertumbuhan dan perkembangan mandibula, sebagai pertimbangan dalam
mengoptimalisasi waktu perawatan ortopedik maksilofasial.

This study is a cross-sectional and aims to analyze correlation between cervical vertebral
maturation and mandibular dimensions from 90 lateral cephalometric radiograph (49
girls, 41 boys), aged 8-16 years in Jakarta. Methods: The method uses visual
measurements of lateral cephalometric radiograph, mandibular dimensions were assessed
from total mandibular length (range of condylon - gnathion line), ramus mandibular
height (range of condylon - gonion intersection line), and corpus mandibular length
(range of gonion intersection – gnathion line), during maturity stages of the cervical
vertebral bone (cervical stage 1 to cervical stage 6) which assessed from second to fourth
branches. Correlation between cervical vertebral maturation and mandibular dimensions
were analyzed using Spearman method. Results: The results showed a significant (p <
0.05) and strong correlation between cervical vertebral maturation pubertal stage and total
mandibular length (r = 0.663), between cervical vertebral maturation pubertal stage and
ramus mandibular height (r = 0.555), and between cervical vertebral maturation pubertal
stage and corpus mandibular length (r = 0.510). The results showed a significant (p <
0.05) and medium correlation between cervical vertebral maturation prepubertal stage
and total mandibular length (r = 0.453), between cervical vertebral maturation prepubertal
stage and ramus mandibular height (r = 0.395), and between cervical vertebral maturation
post pubertal stage and corpus mandibular length (r = 0.374). Conclusion: The
Correlation between cervical vertebral maturation and mandibular dimension is seen
mainly in puberty stage. Skeletal maturity used to assess mandibular growth for
optimization maxillofacial orthopaedic treatment timing.

 File Digital: 1

Shelf
 SP-Pardamean Robby Andreas Sitorus.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tugas Akhir
No. Panggil : SP-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xii, 42 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
SP-pdf 16-22-32801689 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20509180
Cover