Tujuan dilakukan penelitian untuk (1) menjelaskan kronologi dan momentum peristiwa serangan terorisme yang terjadi di Surabaya, (2) menganalisis implikasi restorasi publik yang dilakukan dalam konsep panca gatra, (3) menganalisis restorasi yang dilakukan Gerakan Pemuda Ansor Surabaya menggunakan teori Strukturasi. Analisis data menggunakan teori Strukturasi yang dikemukakan oleh Anthony Giddens. Peneliti memakai jenis penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Perolehan data dilakukan dengan menggali data dari ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor, pengurus dan Kapolrestabes Surabaya melalui wawancara dan dokumentasi. Adapun analisis data dalam penelitian ini mengacau pada model Miles dan Huberman yang terdiri dari 3 tahap yaitu reduksin data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat restorasi (pemulihan) yang dilakukan oleh GP Ansor Surabaya sebagai agen dan struktur. Secara aktif GP Ansor Surabaya sebagai organisasi publik yang berkomitmen untuk pengabdian pada masyarakat berkolaborasi dengan jajaran Pemerintah Kota dan satuan kepolisian Surabaya menangani pemulihan publik pasca serangan terorisme. Terdapat implikasi restorasi publik yang dilakukan GP Ansor Surabaya dengan panca gatra dalam konsep kajian Ketahanan Nasional.
The purpose of the study was to (1) explain the chronology and momentum of the terrorist attack that occurred in Surabaya, (2) analyze the implications of public restoration carried out in the concept of five gatra, (3) analyze the restoration carried out by the Surabaya Ansor Youth Movement using Structural theory. Data analysis uses structuration theory proposed by Anthony Giddens. Researchers use this type of field research using a qualitative approach that produces descriptive data. The data was collected by digging data from the head of the Ansor Youth Movement (GP), the management and the Kapolrestabes Surabaya through interviews and documentation. The data analysis in this study disrupts the Miles and Huberman model which consists of 3 stages: data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that there was a restoration carried out by GP Ansor Surabaya as an agent and structure. GP Ansor Surabaya is active as a public organization that is committed to community service in collaboration with the City Government and Surabaya police to handle public recovery after terrorism attacks. There are implications of public restoration carried out by GP Ansor Surabaya with panca gatra in the National Resilience study concept.