Dengue berdarah dengue (DBD) di Indonesia adalah salah satu penyakit utama sejak 47 tahun yang lalu, yang terus meningkat hingga sekarang. Saat ini belum tersedia pengobatan spesifik Dengue Virus (DENV) yang efektif dan tersedia secara komersial, melainkan hanya sebatas terapi suportif. Penggunaan antivirus dapat menurunkan tingginya angka morbiditas dan mortalitas yang disebabkan dari infeksi DENV, di mana senyawa murni terus berkembang menjadi salah satu kandidatnya. Piperine adalah senyawa murni yang dapat ditemukan di beragam herbal yang tergolong dalam famili Piperaceae. Penelitian ini ialah studi eksperimental mengenai efektivitas Piperine sebagai antivirus terhadap DENV-2 galur New Guinea C pada galur sel manusia, Huh7it-1. Efektivitas didapat melalui perhitungan indeks selektivitas, melalui perbandingan nilai CC
50 dengan IC
50 Piperine. CC
50 dan IC
50 secara berurutan diuji menggunakan uji MTT assay dan focus assay. Berdasarkan penelitian ini, nilai CC
50 dan IC
50 yang didapat ialah 227,096 µg/ml dan 10,708 µg/ml, menghasilkan 21,208 indeks selektivitas. Tingginya CC
50 dan rendahnya IC 50 menghasilkan indeks selektivitas yang tinggi, sehingga membuktikan bahwa Piperine memiliki aktivitas penghambatan DENV yang tinggi dengan memiliki efek toksisitas yang rendah pada Huh7it-1. Dapat disimpulkan bahwa Piperine adalah senyawa murni yang dapat menjadi kandidat dalam antivirus DENV di kemudian hari.
Dengue hemorrhagic fever (DHF) in Indonesia has been one of the major health problems since 47 years ago, which continuously increasing until now. There is no effective and commercially available antiviral drug specific to DENV, but they are now only limited to supportive therapies. The use of antiviral can decrease the morbidity and mortality rates caused by DENV infection, where pure compounds of many herbs are currently developing to become antiviral candidate. Piperine is an alkaloid found in various plants belonging to Piperaceae family. This is an experimental study regarding the effectivity of Piperine as antiviral against DENV-2 strain New Guinea C in human cell line, Huh7it-1. The effectivity of Piperine is measured through selectivity index (SI), obtained from the ratio between the half-cytotoxic concentration of Piperine (CC50) and its half-inhibitory concentration (IC50). CC50 and IC50 were measured respectively through MTT assay and focus assay techniques. From this experiment, CC50 and IC50 obtained were 227.096 µg/ml and 10.708 µg/ml, respectively - thus resulting 21.208 as its SI. The high CC 50 and low IC 50 , that create high SI indicates that Piperine has high antiviral activity against DENV with low toxicity in human cell line Huh7it-1. Therefore, the conclusion drawn is that Piperine is an effective candidate for antiviral against DENV-2 in the future.