UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Ambivalensi identitas dalam novel black bazar karya Alain Mabanckou = The ambivalence of identity in the novel black bazar by Alain Mabanckou.

Afifah Faizah; Suma Riella Rusdiarti, supervisor; Diah Kartini Lasman, examiner; Damar Jinanto, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021)

 Abstrak

Black Bazar merupakan salah satu novel karya penulis frankofon yang berasal dari Republik Kongo, yaitu Alain Mabanckou. Novel ini bercerita tentang kehidupan tokoh Fessologue di Paris sebagai seorang pria imigran kulit hitam yang berasal dari Republik Kongo. Lingkungan sosial yang baru membuatnya harus meniru perilaku orang Prancis agar dapat berintegrasi di sana. Artikel ini membahas pencarian identitas Fessologue melalui peniruan yang menyebabkan keadaan ambivalen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan kajian naratologi Gérard Genette dan analisis struktur naratif Roland Barthes dengan diperdalam menggunakan teori representasi dan identitas Stuart Hall, serta teori hibriditas budaya Homi K. Bhabha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penokohan dan latar cerita menggambarkan ambivalensi identitas budaya tokoh Fessologue. Peniruan-peniruan yang dilakukan Fessologue tercermin dalam gaya berpakaian, gaya hidup, dan cara berpikirnya agar sama dengan orang Prancis. Proses peniruannya tersebut tidak terus berlanjut sehingga timbul ambivalensi dalam dirinya karena berada di antara dua budaya, yaitu budaya Prancis dan Kongo. Keadaan ambivalen menyadarkannya bahwa tidak ada budaya yang murni sehingga tidak perlu mengagungkan kemurnian suatu identitas budaya.

Black Bazar is a novel by a francophone writer from the Republic of Congo, Alain Mabanckou. This novel tells a story about the life of a character named Fessologue in Paris as a black immigrant man from the Republic of Congo. The new social environment required him to impersonate French behavior in order to successfully integrate there. This article discusses the search for Fessologue's identity through impersonation which leads to ambivalence. The method used in this research is a qualitative method with the study of the narratology of Gérard Genette and the analysis of the narrative structure of Roland Barthes with further study of representation and identity of Stuart Hall and Homi K. Bhabha's theory of cultural hybridity. The results showed that the characterizations and story settings illustrate the ambivalence of Fessologue's cultural identity. Fessologue's imitations are reflected within his style of dressing, lifestyle, and way of thinking to be the same as French people. The imitation process did not continue which cause an ambivalence in him because he is in between two cultures, French and Congolese cultures. The ambivalent state made him realize that there is no real pure culture, therefore there is no need to glorify the purity of cultural identity.

 File Digital: 1

Shelf
 TA-Afifah Faizah.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tugas Akhir
No. Panggil : TA-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : x, 26 pages : illustration ; appendix.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia.
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
TA-pdf 16-21-324273065 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20513178
Cover