Penelitian ini telah mendokumentasikan secara menyeluruh bagaimana hubungan migrasi masuk dari orang-orang yang melakukan proses perpindahan penduduk laki-laki dan perempuan di Indonesia tahun 2015, baik migran seumur hidup, juga migran risen yang berkaitan dengan daya tarik ekonomi, sosial, dan lingkungan (N=510 kabupaten/kota). Menggunakan analisis regresi linier berganda, hasil kajian menunjukkan bahwa migrasi masuk dijelaskan secara bersama-sama dijelaskan oleh karakteristik kabupaten/kota (R-Squared =53,05%). Hasil lainnya menunjukkan bahwa karakteristik ekonomi, sosial dan lingkungan berhubungan berhubungan positif dan negatif signifikan. Pertama, Migrasi Total Masuk berhubungan positif erat dengan PDRB perkapita, PDRB lapangan usaha industry pengolahan atas harga berlaku, dan PDRB lapangan usaha sektor jasa. Begitu juga, rata-rata lama sekolah dan indeks demokrasi Indonesia berkorelasi erat dan positif signifikan dengan migrasi total masuk. Sedangkan, angka kemiskinan, PDRB lapangan usaha pertanian, rata -rata suhu, berhubungan negatif signifikan dengan migrasi masuk dengan arah korelasi negatif. Menggunakan juga variabel kontrol lain, seperti: PDRB sektor pertanian, upah, variabel dummy upah, dan sinar lampu malam, penelitian ini menyajikan hasil penting sebagai temuan awal. Beberapa temuan penting penulis menunjukkan bahwa di mana kawasan industri kaya dengan jumlah PDRB perkapita yang tinggi masih menarik orang untuk bermigrasi untuk mengejar harapan ekonomi, lingkungan dan status sosial yang lebih baik. Bukan hanya karena alasan hedonis, masyarakat juga bermigrasi ke wilayah yang pencapaian pembangunan demokrasinya tinggi.
This study has thoroughly documented the relationship between the inward migration of male and female migrants, both lifelong migrants, as well as recent migrants in (510 districst/cities) Indonesia in 2015, and the economic, social,and environmental attractiveness of districts/cities. Using multiple double log regression analysis, the results of the study show that inward-migration is explained collectively by district/city characteristics (R-Squared = 53.05%). Other results indicate that there is a significant positive correlation between economic, social, and environment characteristics as well as a significant negative correlation. First, inward total migration is closely related to GDRP percapita, GRDP sector manufacturing, GRDP sector services, and mean length of schooling. Likewise, the regression results show a strong and positive significant of inward migration – index of democracy nexus. Meanwhile, the poverty rate, weather, GRDP sector agriculture have a significantly negative relationship with inward-migration with a negative correlation. Pushing also others control variables, such as: GRDP sector agriculture, wages, dummy variable of wages, and night light beams, the study presents important results as pre eliminary findings. Our important findings points where rich industrial areal areas with high amount of percapita GRDP are still attracting people to migrate in to pursue better economics, environment and social status expectations. Not only for a hedonic reasons, people do migrate to an area with high index of democracy as well.