Pendidikan berkelanjutan sangat penting bagi kepala ruangan dan staf keperawatan dalam memenuhi kebutuhan kompetensinya. Keterbatasan waktu, beban kerja, dan biaya menjadi kendala untuk mengikuti pendidikan berkelanjutan, sehingga dibutuhkan motivasi untuk pelaksanaannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk eksplorasi terhadap pengalaman kepala ruangan dalam memotivasi diri dan staf untuk mengikuti pendidikan berkelanjutan. Penelitian menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi transenden/deskriptif.. Partisipan sejumlah 10 orang kepala ruangan. Pengambilan data dengan wawancara mendalam dari juli-agustus 2020. Penelitian ini mendapat persetujuan dari Komite etik Penelitian FIK-UI dan rumah sakit X di Jakarta. Penelitian menghasilan 7 tema.yaitu 1) Arti dan manfaat pendidikan berkelanjutan bagi perawat; 2) Dasar dan tujuan perencanaan pendidikan berkelanjutan; 3) Peran dan fungsi kepala ruangan sebagai perawat manajer dalam pendidikan berkelanjutan; 4) Hambatan perawat dalam mengikuti pendidikan berkelanjutan; 5) Faktor faktor yang mempengaruhi motivasi perawat mengikuti pendidikan berkelanjutan; 6) Pengalaman kepala ruangan dalam memotivasi staf; 7) Harapan terhadap pelaksanaan pendidikan berkelanjutan bagi perawat. Kesimpulan dari penelitan ini adalah bahwa pendidikan berkelanjutan memiliki dampak positif yang sangat besar bagi peningkatan kompetensi perawat dan kualitas pelayanan di rumah sakit. Kendala yang sering dihadapi adalah biaya tenaga dan waktu. Perawat berusia muda lebih mudah untuk dimotivasi dalam mengikuti pendidikan berkelanjutan dibanding perawat yang senior terutama yang sudah berusia diatas 50 tahun. Sangat dibutuhkan dukungan biaya dan kebijakan yang mendukung perawat dalam mengikuti pendidikan berkelanjutan.
Continuing education is very important for the head nurses and nursing staff in meeting their competency needs. Limited time, workload, and logistics costs for continuing education, so motivation is needed for its implementation. This aim is to explore the experience of the head nurses in motivating himself and his staff to attend continuing education. The study used a qualitative design with a transcendent / descriptive phenomenological approach. The participants were 10 heads nurses. Data collection with in-depth interviews from July-August 2020. This study received approval from the FIK-UI Research Ethics Committee and X hospital in Jakarta. The research resulted in 7 themes, namely 1) The meaning and benefits of continuing education for nurses; 2) Basic and objective of continuing education planning; 3) The role and function of the head nurses as a nurse manager in education; 4) Barriers for nurses to follow continuing education; 5) Factors affecting the motivation of nurses to follow continuing education; 6) The head nurses experience in motivating staff; 7) Expectations for the implementation of education for nurses. The conclusion of this research is that continuing education has a very large positive impact on increasing the competence of nurses and the quality of services in hospitals. The syringe constraint is the cost of energy and time. Young nurses are easier to be motivated to follow continuing education than senior nurses, especially those over 50 years of age. There is a great need for financial support and policies that support nurses in pursuing continuing education.