PT. Golden Harvest Cocoa Indonesia sedang mengalami sebuah masalah dimana banyak
dari karyawan yang dipekerjakan dari masyarakat sekitar tidak mempunyai kompetensi,
yang dibuktikan dengan nilai rendah dalam tes yang diadakan dalam workshop dan
penilaian dari audit eksternal. Perusahaan telah memberikan mereka pelatihan dan
informasi cukup mengenai pekerjaan mereka namun mereka tidak mempunyai
kemampuan mental untuk bekerja dengan lebih baik. Perusahaan ingin mencari cara lain
untuk menaikkan tingkat kompetensi karyawan selain memberikan mereka pelatihan dan
pendidikan yang benar. Salah satu hipotesis yang digunakan adalah bahwa mencari halhal
apa saja yang membuat karyawan tidak puas dengan pekerjaan mereka dan
memperbaiki hal-hal tersebut bisa menaikkan kompetensi. Sebuah survey kepuasan
karyawan dilaksanakan bagi karyawan perusahaan, dan menggunakan sebuah teori
kepuasan karyawan Kano model alternative, butir-butir yang dibahas dalam survey dapat
dikelompokkan kedalam empat kategori Kano: Delighters, Dissatisfiers, atribut
Performance, dan atribut Indifferent. Kategori Dissatisfier dan atribut Performance
adalah dua kategori yang paling diperhatikan sebab Dissatisfier adalah sumber dari
ketidakpuasan karyawan dan atribut Performance dapat meningkatkan kepuasan dan
menurunkan ketidakpuasan secara bersamaan. Survei membuktikan bahwa aspek yang
paling menjadi perhatian bagi karyawan adalah mereka perlu atasan yang mereka bisa
andalkan jika sesuatu yang luar biasa terjadi dan juga pengertian yang baik tentang job
description mereka dan semua sarana dan prasarana yang mereka bisa gunakan untuk
pekerjaan mereka. Salah satu cara masalah in bisa diatasi adalah dengan pengerahan
pemimpin tim agar mereka bisa menjadi motivator dan pengelola tim yang baik.
PT. Golden Harvest Cocoa Indonesia is currently facing an issue in which many of thelocally sourced employees of the company are lacking in competence, as evident by theirlow scores in workshop tests and external audits. The company has given them adequatetraining and information, but they simply do not have the mental capability to performbetter. The company wants to look for other ways in which the competence level of theemployees can be increased beside giving them the proper education and training for thejob. It is hypothesised that finding out the current aspects of dissatisfaction among theemployees and fixing them can improve competence. An employee satisfaction survey iscarried out among the organisation’s employees, and using an alternative form of theKano model of customer and employee satisfaction, the different attributes in the surveycan be mapped out into four Kano categories: Delighters, Dissatisfiers, Performanceattributes, and indifferent attributes. The dissatisfiers and performance attributes are theareas of most concern because dissatisfiers are the main sources of dissatisfaction andperformance attributes have the potential to increase satisfaction and decreasedissatisfaction at the same time. The survey reveals that the aspect that is the mostconcerning for employees is that they need someone to report to in the case of somethingout of the ordinary happening and they need a good understanding of their job descriptionand all the resources available for them to do their job. One way this problem can besolved is by expanding the role of team leaders in the company so that team leaders canfunction as good motivators and managers of their team.