Konsep TOD di dalam pembangunan infrastruktur transportasi menjadi solusi untuk
meningkatkan nilai kelayakan proyek. Pembangunan infrastrukturnya sendiri
membutuhkan biaya yang besar, sehingga diperlukan sumber pembiayaan alternatif.
Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun skema pembiayaan dan kelembagaan yang
menghasilkan kelayakan finansial terbaik dalam proyek pengembangan kawasan TOD di
LRT Jabodebek dengan sumber pembiayaan alternatif. Penelitian ini akan menggunakan
Obligasi sebagai sumber pembiayaan alternatif. Namun untuk mengurangi beban dari
besarnya nilai pokok penerbitan dan pengembalian utang pokok, Obligasi perlu
diintegrasikan dengan sumber pembiayaan dari pihak swasta melalui mekanisme
kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Mekanisme ini melakukan pembagian
pembiayaan komponen proyek antara pihak pemerintah dan pihak swasta, di mana pihak
pemerintah akan bertanggung jawab terhadap 60,4% biaya pembangunan, 39,71% biaya
operasi dan pemeliharaan, dan 39,39% pendapatan. Sedangkan sisanya menjadi tanggung
jawab pihak swasta.
The TOD concept in the development of transportation infrastructure is a solution toincrease the value of project feasibility. The development of the infrastructure itselfrequires large costs, and because of that alternative sources of financing are needed. Thepurpose of this research is to formulate a financial and institutional scheme that producesthe best financial feasibility in the TOD of LRT Jabodebek with alternative sources offinancing. This research will use bond as alternative source of project financing. Toreduce the burden of principal issuance and debt repayment, the bond needs to beintegrated with financing source from the private sector through the public privatepartnership mechanism. This mechanism shares project component financing between thegovernment and the private sector, in which the government will be responsible for 60.4%of construction costs, 39.71% of operation and maintenance costs, and 39.39% ofrevenue. Meanwhile, the rest is shared with the private sector