Efektivitas kebijakan pajak dalam pengendalian konsumsi rokok sangat
bergantung pada pengaruh pajak terhadap harga akhir konsumen. Hal ini sangat
ditentukan oleh sejauh mana produsen membebankan kenaikan pajak kepada konsumen
yang tercermin dalam beban pajak (porsi pajak terhadap HJE). Dalam mekanisme pasar,
harga akhir yang harus dibayar konsumen (HTP) tidak selalu sama dengan rekomendasi
(HJE) dimana selisih harga tersebut merupakan bentuk strategi yang dilakukan oleh
industri rokok dalam rangka meraup pangsa pasar dan memaksimalkan keuntungan.
Kami ingin melihat bagaimana korelasi beban pajak terhadap strategi harga industri rokok
serta bagaimana korelasi implementasi kebijakan minimum price terhadap strategi harga
tersebut. Dengan menggunakan data panel yang bersumber dari survei harga transaksi
pasar DJBC periode 2015-2019 yang meliputi 199 merek rokok di 25 wilayah provinsi,
kami menemukan bahwa pada semua jenis rokok dan golongan pabrik, kenaikan beban
pajak berkorelasi positif terhadap selisih HTP dan HJE. Rokok SKT mempunyai korelasi
paling besar terhadap selisih harga sedangkan rokok SPM mempunyai korelasi paling
kecil. Semakin kecil golongan pabrik, kenaikan beban pajak mempunyai korelasi yang
semakin besar terhadap selisih harga. Besarnya korelasi beban pajak pada rokok yang
mempunyai harga batas atas lebih rendah dibanding besarnya korelasi pada rokok yang
tidak mempunyai batas harga atas. Selanjutnya kebijakan minimum price (HTP 85%)
yang diimplementasikan mulai tahun 2018 secara rata-rata diindikasikan mampu
menaikkan harga rokok dibanding periode sebelumnya.
The effectiveness of tax policies in controlling cigarette consumption dependsvery much on the effect of taxes on the final consumer price. This is largely determinedby the extent to which producers impose tax increases on consumers, which is reflectedin the tax burden (the tax portion of HJE). In the market mechanism, the final price to bepaid by consumers (HTP) is not always the same as the recommendation (HJE) where theprice difference is a form of strategy carried out by the cigarette industry in order to gainmarket share and maximize profits. We want to see how the tax burden correlates withthe cigarette industry price strategy and how the minimum price policy implementationcorrelates with this pricing strategy. Using panel data sourced from the DJBC markettransaction price survey for the 2015-2019 period covering 199 cigarette brands in 25provinces, we find that across all types of cigarettes and factory classes, the increase intax burden is positively correlated with the difference between HTP and HJE. SKTcigarettes have the greatest correlation with price differences while SPM cigarettes havethe smallest correlation. The smaller the factory class, the increase in tax burden has agreater correlation with the price difference. The magnitude of the correlation of the taxburden on cigarettes which has a lower upper limit price is compared to the magnitude ofthe correlation between cigarettes which has no upper limit price. Furthermore, theminimum price policy (HTP 85%) which was implemented starting in 2018 on averageis indicated to be able to increase cigarette prices compared to the previous period