Masalah sehari-hari, seperti konflik dengan pasangan dan keluarga besar, stress pengasuhan, desakan kebutuhan ekonomi dan mahalnya akses pendidikan dan kesehatan, merupakan masalah yang pasti dialami oleh semua keluarga. Masalah-masalah tersebut dapat menjadi masalah yang serius jika keluarga tidak mampu mengelolanya dengan baik. Masalah-masalah tersebut jika tidak terkelola dengan baik dapat memperlemah fungsi keluarga dan mengakibatkan keluarga mengalami dampak buruk, seperti perceraian dan atau memburuknya kesehatan fisik dan mental anggota keluarga. Di sisi lain, masalah dapat menjadi titik balik yang positif bagi keluarga untuk menjadi resilien jika keluarga mampu mengakses dan mengelola faktor protektif yang dimilikinya. Selanjutnya, penelitian ini hendak menguji faktor protektif yang diduga mampu membuat keluarga menjadi resilien. Secara ringkas, penelitian ini menguji peran mediasi efikasi diri dalam menghadapi masalah hidup dalam hubungan dukungan sosial pasangan dan resiliensi keluarga. Sampel penelitian ini adalah 86 suami dan 219 isteri, sehingga total keseluruhan partisipan adalah 305 partisipan. Sampel diperoleh dengan menyebar pamflet dan kuesioner dalam media sosial berupa whatsapp, facebook, instagram dan twitter dengan meminta bantuan influencer. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Walsh Family Questionnaire untuk mengukur tingkat resiliensi keluarga, Perceived Social Support from Family untuk mengukur tingkat dukungan sosial pasangan, dan General Self Efficacy Scale untuk mengukur tingkat efikasi diri dalam menghadapi masalah hidup. Data dianalisis menggunakan analisis mediasi program PROCESS dari Hayes melalui SPSS 22. Hasilnya, peran mediasi efikasi diri dalam menghadapi masalah hidup tidak terkofirmasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial pasangan dapat berkontribusi langsung dalam meningkatkan resiliensi keluarga tanpa melalui variabel mediasi (p<0.05; r2=0.57). Efikasi diri turut berkontribusi terhadap pembentukan resiliensi keluarga secara langsung (p<0.05; r2=0.28), namun efeknya tidak lebih besar dari kontribusi dukungan sosial pasangan dalam membentuk resiliensi keluarga
Everyday problems, such as conflicts with spouses and extended families, stress of parenting, pressing economic needs and expensive access to education and health, are problems that must be experienced by all families. These problems can become serious problems if the family is not able to manage them properly. These problems if not managed properly can weaken family functions and cause the family to experience adverse effects, such as divorce and or worsening physical and mental health of family members. On the other hand, problems can be a positive turning point for families to become resilient if the family is able to access and manage the protective factors they have. Furthermore, this study aims to examine protective factors that are thought to be able to make families resilient. In summary, this study examines the mediating role of self-efficacy in dealing with life problems in the social support relationship between couples and family resilience. The sample of this study was 86 husbands and 219 wives, so that the total number of participants was 305 participants. Samples were obtained by distributing pamphlets and questionnaires on social media in the form of WhatsApp, Facebook, Instagram and Twitter by asking influencers for help. Measuring instruments used in this study were the Walsh Family Questionnaire to measure the level of family resilience, Perceived Social Support from Family to measure the level of social support for couples, and the General Self Efficacy Scale to measure the level of self-efficacy in dealing with life problems. Data were analyzed using the PROCESS program mediation analysis from Hayes through SPSS 22. As a result, the mediating role of self-efficacy in dealing with life problems was not confirmed in this study. The results showed that social support from partners can directly contribute to increasing family resilience without mediating variables (p <0.05; r2 = 0.57). Self-efficacy directly contributed to the formation of family resilience (p <0.05; r2 = 0.28), but the effect was not greater than the contribution of social support for couples in shaping family resilience.