DM merupakan masalah kesehatan di Indonesia maupun di dunia, terlihat dari jumlah penderita yang terus meningkat setiap tahunnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian DM di Puskesmas Kebon Baru, Jakarta Selatan pada tahun 2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain studi cross sectional dengan menganalisis data sekunder data laporan bulanan Penyakit Tidak Menular Puskesmas Kebon Baru tahun 2020. Data dikumpulkan pada tahun 2020 dan analisis dilakukan pada tahun 2021. Prevalensi DM di Puskesmas Kebon Baru pada tahun 2020 adalah sebesar 16,5% dengan rata-rata kadar gula darah sebesar 153 mg/dL. Variabel yang terbukti memiliki hubungan dengan kejadian DM adalah variabel usia dengan p value 0,001 (OR 3,15; 95% CI 1,56-6,36) dan variabel riwayat penyakit DM dengan p value 0,00 (OR 5,3; 95% CI 2,74-10,37). Pasien yang berobat ke Puskesmas pada usia mulai dari 45 tahun ke atas memiliki risiko 3,15
kali untuk menderita DM dibanding yang berada di kelompok usia dibawah 45 tahun.
Pasien yang berobat ke puskesmas dan memiliki anggota keluarga menderita DM memiliki risiko 5,33 kali untuk menderita DM dibanding yang tidak.
DM is a health problem encountered in Indonesia as well as in the world, it can be seen from the number of sufferers that continues to increase every year. This study used a quantitative approach with cross sectional design by analyzing the secondary data of the monthly report of Non-Communicable Diseases at Kebon Baru PHC in 2020. These data were collected in 2020 and analyzed in 2021. The prevalence of DM at Kebon Baru PHC in 2020 was 16.5% with the average blood sugar level of 153 mg/dL. The variables that were proven to have a relationship with the incidence of DM were the variable age with a p value of 0.001 (OR 3.15; 95% CI 1.56-6.36) and the variable history DM with a pvalue of 0.00 (OR 5.3; 95% CI 2.74-10.37). Patients who go to Kebon Baru PHC at the age ranging from 45 years and over have a 3.15 times risk of suffering from DM than those in the age group under 45 years. In addition, patients who go to the Kebon Baru PHC and have family members suffering from DM have a risk of 5.33 times to suffer from DM than those who do not.