Pendahuluan: Obat penyekat beta telah teruji efikasi dan keamanannya pada berbagai penyakit jantung, terutama yang melibatkan ventrikel kiri. Berlawanan dengan hal tersebut, efikasi obat penyekat beta pada ventrikel kanan belum diketahui secara pasti. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang inkonsisten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat efektivitas obat penyekat beta pada disfungsi ventrikel kanan yang terjadi pascaoperasi penggantian katup mitral.
Metode: Disain penelitian adalah kohort retrospektif. Jumlah sampel sebanyak 232 orang, terbagi dalam dua kelompok yaitu menggunakan penyekat beta (n=129) dan tidak menggunakan (n=103). Pengukuran data TAPSE kontrol dilakukan dalam waktu 1-12 bulan dari data pascaoperasi. Kejadian rehospitalisasi dan kematian dinilai 6 bulan pascaoperasi.
Hasil: Penggunaan obat penyekat beta tidak menunjukkan efektivitas dalam memperbaiki nilai TAPSE [median delta TAPSE adalah 4 (7-29) mm pada kelompok penyekat beta vs 4 (-8-20) mm pada kelompok non penyekat beta; p = 0,71]. Angka rehospitalisasi adalah 14,7% (kelompok penyekat beta) vs 8,7% (kelompok non penyekat beta) dengan p = 0,16. Sedangkan angka kematian adalah 0,8% (kelompok penyekat beta) vs 1,9% (kelompok non penyekat beta), p = 0,60.
Kesimpulan: obat penyekat beta tidak memperbaiki disfungsi ventrikel kanan, serta tidak menurunkan angka rehospitalisasi dan kematian pada pasien pascaoperasi penggantian katup mitral.
Introduction: Beta blockers have proven its efficacy and safety in various heart diseases, especially those involving the left ventricle. Contrary to this, the efficacy of beta blocking drugs in the right ventricle is not well known. Some previous studies have shown inconsistent results. This study aims to determine whether there is an effectiveness of beta blocking drugs on right ventricular dysfunction that occurs after mitral valve replacement surgery.Methods: Design of the study is retrospective cohort. The number of samples is 232 people, divided into two groups, those using beta blocking drugs (n=129) and not using them (n=103). Measurement of control TAPSE data was carried out within 1-12 months of postoperative data. Rehospitalization and mortality incidence were assessed at six months postoperatively.Result: The use of beta blockers did not show any effectiveness in improving TAPSE value [median delta TAPSE value are 4 (7-29) mm in the beta-blocker group vs 4 (-8-20) in the non beta-blocker group]. The rehospitalization rate is 14,7% (beta-blocker group) vs 8,7% (non beta-blocker group), p = 0,16. While the death rate is 0,8% (beta-blocker group) vs 1,9% (non beta-blocker group), p = 0,60.Conclusion: beta-blocking drugs do not improve right ventricular dysfunction, and do not reduce rehospitalization and mortality rates in postoperative mitral valve replacement patients.