Latar Belakang. Prevalensi sindrom metabolik (SM) semakin meningkat di daerah rural
Indonesia. Kunci patogenesis SM adalah resistensi insulin yang dapat didiagnosis dengan
Homeostasis Model Assessment of Insulin Resistance (HOMA-IR) dan Indeks
Triglyceride/Glucose (TyG). Hingga saat ini, belum ada nilai titik potong optimal untuk
indeks tersebut di Indonesia.
Metode. Sebanyak 1300 subjek orang dewasa berusia 18-60 tahun dari studi Sugarspin di
Nangapanda, Flores, Indonesia dibagi menjadi dua grup berdasarkan jenis kelamin.
Penentuan nilai titik potong HOMA-IR dan Indeks TyG pada setiap grup dilakukan dengan
kalkulasi persentil 75 (p75) dan 90 (p90) pada populasi sehat dan dengan metode receiver
operating characteristics (ROC) pada populasi SM dan non-SM. Korelasi antara HOMAIR
dan Indeks TyG dinilai dengan korelasi Spearman pada subjek laki-laki dan perempuan.
Hasil. Berdasarkan kedua metode, titik potong HOMA-IR dan Indeks TyG berbeda-beda
antara laki-laki dan perempuan. Nilai titik potong HOMA-IR berdasarkan persentil pada
laki-laki sehat adalah 0,9 (p75) dan 1,242 (p90); sedangkan pada perempuan adalah 1,208
(p75) dan 1,656 (p90). Berdasarkan ROC, titik potong HOMA-IR antara populasi SM dan
non-SM pada laki-laki adalah 1,185 dan pada perempuan adalah 1,505. Nilai titik potong
Indeks TyG pada laki-laki sehat adalah 8,590 (p75) dan 8,702 (p90); sedangkan pada
perempuan adalah 8,448 (p75) dan 8,617 (p90). Berdasarkan ROC, titik potong Indeks TyG
adalah 8,905 untuk laki-laki dan 8,695 untuk perempuan. Koefisien korelasi HOMA-IR
dan Indeks TyG ialah 0,39 pada laki-laki dan 0,36 pada perempuan.
Kesimpulan. Nilai titik potong HOMA-IR untuk resistensi insulin pada laki-laki adalah
0,9 (p75), 1,242 (p90), dan 1,185 (ROC); pada perempuan adalah 1,208 (p75), 1,656 (p90),
dan 1,505 (ROC). Nilai titik potong Indeks TyG pada laki-laki adalah 8,59 (p75), 8,702
(p90), dan 8,905 (ROC); pada perempuan adalah 8,448 (p75), 8,617 (p90), dan 8,695
(ROC). Didapatkan hasil korelasi yang lemah antara HOMA-IR dan Indeks TyG.
Background. Metabolic Syndrome (MS) prevalence is increasing in Indonesia's rural area.The key pathogenetic mechanism of MS is insulin resistance which can be diagnosed byHomeostasis Model Assessment of Insulin Resistance (HOMA-IR) andTriglyceride/Glucose (TyG) Index. There are no predefined cut-offs for these indexes inIndonesia.Methods. As many as 1300 adults aged 18-60 years from Sugarspin study in Nangapanda,Flores, Indonesia were divided into different groups based on sex. We determined the cutoffpoints of HOMA-IR and TyG Index in each group by calculation of the 75th (p75) and90th percentiles (p90) in healthy subjects and by receiver operating characteristics (ROC)analysis of MS and non-MS subjects. Correlation between HOMA-IR and TyG Index wasperformed in both sexes by Spearman's correlation.Results. Using both methods, HOMA-IR and TyG Index cut-offs were different betweenmales and females. The HOMA-IR cut-offs for healthy males were 0.9 (p75) and 1.242(p90); for healthy females were 1.208 (p75) and 1.656 (p90). By ROC, the HOMA-IR cutofffor males was 1.185 and for females was 1.505. The TyG Index cut-offs for healthymales were 8.590 (p75) and 8.702 (p90); for healthy females were 8.448 (p75) and 8.617(p90). The TyG Index ROC cut-offs were 8.905 for males and 8.695 for females. Thecorrelation coefficients between HOMA-IR and TyG Index were 0.39 for males and 0.36for females.Conclusion. The HOMA-IR cut-offs for males were 0.9 (p75), 1.242 (p90), and 1.185(ROC); for females were 1.208 (p75), 1.656 (p90), and 1.505 (ROC). The TyG Index cutoffsfor males were 8.590 (p75), 8.702 (p90), and 8.905 (ROC); for females were 8.448(p75), 8.617 (p90), and 8.695 (ROC). The correlation between HOMA-IR and TyG Indexwas weak.