UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Implementasi Pendekatan Geospatial Intelligence dalam Patroli Pengamanan Perbatasan Negara Republik Indonesia-Malaysia Wilayah Nunukan Kalimantan Utara = Implementation of the Geospatial Intelligence Approach in the Patrol of the Border Security of the Republic of Indonesia-Malaysia in the Nunukan Region of North Kalimantan

Mahturai Rian Fitra; Runturambi, Arthur Josias Simon, supervisor; Abdul Rivai Ras, supervisor; Masita Dwi Mandini Manessa, examiner (Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020)

 Abstrak

Perbatasan negara juga merupakan boundary dan frontier, yang memiliki nilai
strategis bagi kedaulatan negara. Pengelolaan perbatasan negara harus didukung
oleh ketahanan nasional yang tangguh untuk menghadapi ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan dalam rangka mencapai tujuan nasional. Salah satu bentuk
dukungan nyata berupa patroli pengamanan perbatasan negara secara intensif. Oleh
karena itu, dibutuhkan perencanaan yang efektif dalam meminimalisir hambatan
dan gangguan di lapangan. Sistem Informasi Geografis memberikan solusi fungsi
analisis medan secara otomatis. Analisis medan mampu menilai tingkat risiko
patroli pengamanan berdasarkan kriteria geografi militer (ancaman musuh, cuaca
ekstrem, medan terjal, lost sinyal komunikasi, akses jalan yang sulit, vegetasi yang
rapat, sungai yang dalam) Penelitian ini menggunakan model Applied Research
yang bersifat kualitatif dan kuantitatif (mixed method). Penilaian awal terhadap
perbandingan 3 pendekatan intelijen (GeoInt, Humint, dan Osint) bersifat kualitatif
dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Pengumpulan data melalui
kuesioner terhadap 33 prajurit TNI AD dengan kriteria tertentu. Adapun,
implementasi Geospatial Intelligence untuk memperkirakan rute patroli bersifat
kualitatif dengan metode Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE). Sumber data
berasal dari geodatabase milik BIG (Demnas, Data vektor sungai), DITTOPAD
(Peta Topografi 1:50.000), Kementan (Data vektor jenis tanah) dan ESA (Citra
Satelit Sentinel-2A). Hasil penelitian menunjukkan tingkat risiko tertinggi
merupakan ancaman musuh dengan persentase 44,1 % dan terendah karena adanya
hambatan vegetasi yang rapat dengan persentase 7,2 %. Penelitian ini juga
menghasilkan Peta Rekomendasi Rute Patroli yang memiliki tingkat risiko yang
rendah berdasarkan klasifikasi standar NATO (Go, Slow Go, dan No Go).
Penelitian ini memberikan kontribusi nyata untuk mendukung Ketahanan Nasional
yang tangguh, terutama dalam hal perencanaan patroli pengamanan perbatasan
negara Republik Indonesia-Malaysia.

National borders are also boundaries and frontiers, which have strategic value for
the country's sovereignty. A robust national resilience must support national
borders' management to face threats, challenges, obstacles, and disturbances to
achieve national goals. One form of tangible support is in the form of intensive
patrols to secure state borders. Therefore, effective planning is needed to minimize
obstacles and disturbances in the field. Geographical Information System provides
solutions for automatic terrain analysis functions. Field analysis can assess the
level of risk of security patrols based on military geographic criteria (enemy
threats, extreme weather, steep terrain, lost communication signals, difficult road
access, dense vegetation, deep rivers). This study uses an Applied Research model
that is qualitative and quantitative (mixed method). The initial assessment of the
comparison of 3 intelligence approaches (GeoInt, Humint, and Osint) is qualitative
with the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. Data collection through
questionnaires to 33 TNI AD soldiers with specific criteria. Meanwhile, Geospatial
Intelligence's implementation to estimate patrol routes is qualitative using the
Spatial Multi-Criteria Evaluation (SMCE) method. Sources of data come from the
geodatabase belonging to BIG (Demnas, River vector data), DITTOPAD
(Topographic Map 1: 50,000), Ministry of Agriculture (Land type vector data), and
ESA (Sentinel-2A Satellite Imagery). The results showed that the highest level of
risk was an enemy threat with a percentage of 44.1%, and the lowest was due to
dense vegetation barriers with a percentage of 7.2%. This research also produced
a Patrol Route Recommendation Map, which has a low-risk level based on the
standard NATO classification (Go, Slow Go, and No Go). This research makes a
real contribution to support a formidable National Resilience, especially in
planning the Republic of Indonesia-Malaysia's border patrols

 File Digital: 1

Shelf
 T-Mahturai Rian Fitra.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource (rdacarries)
Deskripsi Fisik : xii, 103 pages : illustration ; appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-22-05405696 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20514418
Cover