Pertumbuhan churnalism terus didukung oleh kontributor antara lain suksesnya industri kehumasan, kuatnya kehadiran media sosial dan kemampuan jurnalis untuk menyelaraskan diri dengan kode etiknya. Akibatnya, jurnalis menghasilkan berita instan dengan riset dan pengecekan fakta terbatas yang berkontribusi pada penyebaran berita palsu dan/atau berkualitas rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui maraknya churnalism dan mendalami kinerja churning jurnalis dalam meliput berita terkait virus corona. Selanjutnya penelitian akademik kualitatif melalui analisis literatur akademik dan hasil riset lainnya akan dilakukan sebagai metodologi penelitian ini.