Latar belakang: Ventricle septal defect (VSD) merupakan penyakit jantung
kongenital yang paling sering ditemukan diseluruh dunia. Komplikasi hipertensi
pulmonal dapat menyertai 40% kasus VSD dan meningkatkan kejadian mortalitas
pascaoperasi hingga 7%. Di Indonesia banyak rumah sakit yang dapat melayani
kateterisasi jantung pasien pediatrik namun masih sedikit rumah sakit yang dapat
melayani operasi penutupan defek jantung pasien pediatrik VSD dengan hipertensi
pulmonal dikarenakan luaran pascaoperasi yang berat dan memerlukan tata laksana
yang lebih rumit. Penelitian ini bertujuan untuk menilai luaran pascaoperasi tutup
defek pada pasien pediatrik VSD dengan hipertensi pulmonal berdasarkan hasil
kateterisasi jantung.
Metode: Dilakukan studi retrospective cohort di divisi bedah jantung pediatrik
Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita melalui data rekam medis dari
bulan Januari 2015 sampai bulan Juni 2020 merekrut subjek di bawah usia 18 tahun
yang menjalani pasien pediatrik dengan VSD dengan hipertensi pulmonal yang
dilakukan kateterisasi jantung dan menjalani operasi koreksi defek jantung.
Hasil: Terdapat 372 subjek pada penelitian ini. Usia rerata subjek studi ini 47 bulan.
Pada penelitian ini terdapat peningkatan yang signifikan (p<0,001) pada durasi
ventilator, rawat ICU, rawat inap pascaoperasi pada kelompok nilai PARI 4-5,99
WU, 6-7,99 WU dan >8 WU dibandingkan dengan kelompok nilai PARI <4 WU.
Luaran kelompok nilai PARI ≤2 WU setelah uji vasoreaktivitas oksigen lebih baik
dibandingkan kelompok PARI 2,01-4 WU dengan mortalitas (1,1% vs 6,3%; p
<0,031; OR 5,88), durasi ventilator (62,1% vs 20,3%; p <0,001; OR 6,44), durasi
rawat ICU (47,7% vs 19,5%; p <0.001; OR 8,73), durasi rawat inap (74,1% vs
33,8%; p <0.001; OR 5,62).
Simpulan: Nilai PARI dari kateterisasi jantung dapat menjadi acuan tata laksana
penutupan defek jantung pada pasien pediatrik VSD dengan hipertensi pulmonal
sehingga rumah sakit di daerah dapat menentukan kasus yang dapat dilakukan
koreksi defek jantung atau harus dirujuk ke rumah sakit sentra jantung
Background: Ventricle septal defect (VSD) is the most common congenital heartdisease. VSD with pulmonary hypertension may be found in 40% cases andmortality up to 7%. Indonesia have many hospitals can provide cardiaccatheterization in paediatrics but only few hospitals can provide cardiac surgery forpediatrics with VSD with pulmonary hypertension because of postoperativerequiring complicated management. This study aims to predict the postoperativeoutcome of defect closure in pediatrics with VSD and pulmonary hypertensionbased on cardiac catheterization.Methods: A retrospective cohort study in pediatric cardiac surgery division ofHarapan Kita National Heart Center Hospital. Data were taken from medical recordfrom January 2015 to June 2020 with subjects under 18 years old with VSD withpulmonary hypertension who underwent cardiac catheterization and heart defectcorrection surgery.Results: 372 subjects were included in this study. The mean age of subjects was 47months. In this study, there was significant increase (p <0.001) duration ofmechanical ventilation, ICU hospitalization, postoperative hospitalization groupPARI 4-5,99 WU, 6-7,99 WU, and >8 WU compared to PARI 4-5,99 WU group.Outcome patients with PARI post oxygen vasoreactivity test ≤2 WU was better thanPARI 2,01-4 WU in mortality (1,1% vs 6,3%; p <0,031; OR 5,88), durationmechanical ventilation (62,1% vs 20,3%; p <0,001; OR 6,44), duration of ICU care(47,7% vs 19,5%; p <0.001; OR 8,73), duration postoperative hospitalization(74,1% vs 33,8%; p <0.001; OR 5,62).Conclusions: Value of PARI can be reference for management in pediatric patientsVSD with pulmonary hypertension so regional hospitals can determine cases thatcan be corrected or referred to cardiac center hospital