Latar Belakang: Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) yang mengandung zat aktif Xanthorrhizol merupakan tanaman asli Indonesia yang telah diketahui memiliki efek anti bakteri dan anti C. albicans. Ekstrak etanol temulawak mengandung turunan alkohol sehingga berpotensi menurunkan pH dan dapat memicu demineralisasi email. Dalam penelitian ini digunakan sediaan obat tetes mikroemulsi dengan kandungan 15% ekstrak etanol temulawak.
Tujuan: Menguji adverse effect (efek yang tidak diinginkan) dari paparan obat tetes ekstrak etanol temulawak terhadap kekerasan mikro permukaan email gigi.
Metode: 28 gigi premolar paska ekstraksi tanpa karies dan kerusakan struktural dipisahkan menjadi 4 kelompok yang akan direndam dalam Obat tetes ekstrak etanol temulawak , kelompok kontrol positif Obat kumur komersial tipe 1 dan Obat kumur komersial tipe 2 dan kelompok kontrol negatif Akuades. Paparan dilakukan selama 1 menit sesuai dengan kelompok bahan paparan, dibilas, lalu direndam selama 10 menit dalam akuades pada suhu 37oC yang dilakukan selama 42 siklus untuk simulasi pemakaian 2 minggu dan dilakukan 21 siklus tambahan untuk simulasi pemakaian 3 minggu. Pengukuran kekerasan mikro dilakukan dengan dengan menggunakan Shimadzu HMV-G – Micro Vickers Hardness Tester sebelum paparan, setelah simulasi pemakaian 2 minggu dan setelah simulasi pemakaian 3 minggu. Data dianalisis dengan Repeated ANOVA dan One-way ANOVA denganuji Post Hoc Tamehane T2.
Hasil: Perendaman dalam Obat tetes ekstrak etanol temulawak selama 2 minggu dan 3 minggu menyebabkan penurunan kekerasan mikro yang berbeda bermakna dibandingkan nilai kekerasan mikro permukaan email awal (p<0,001). Pada simulasi pemakaian 3 minggu, rata-rata dibandingkan dengan kontrol negatif tidak memiliki perbedaan bermakna (p 0.065).
Kesimpulan: Penurunan kekerasan mikro permukaan email setelah paparan Obat tetes temulawak 3 kali 1 menit dalam sehari selama 3 minggu masih dalam batas aman
Introduction: Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) is a native plant to the Indonesian Archipelago containing the active compound – Xanthorrhizol. Xanthorrhizol and ethanolic extract of temulawak have previously been studied to have anti-C. albicans activities. Ethanolic extract of temulawak contains alcohol derivative which have a potential to lower pH level and trigger enamel demineralisation. This study uses an oromucosal drops containing Curcuma xanthorrhiza ethanolic extract to examine its characteristic stability and it’s safety towards enamel surfaceObjective: This study is done to analyze the effect of oromucosal drops containing Curcuma xanthorrhiza ethanolic extract exposure on enamel surface micro-hardness.Method: 28 extracted premolars without caries or any other structural damages is used and grouped into different exposure groups, the of oromucosal drops containing Curcuma xanthorrhiza ethanolic extract, Obat kumur komersial tipe 1 (LO), and Obat kumur komersial tipe 2 (LFB) as positive control, and Distilled water as negative control. Exposure is done for 1 minute following the exposure group, then for another 10 minutes in distilled water at temperature 37oC. The cycle is done 21 times for exposure simulation of 2 weeks use and 42 times for exposure simulation of 3-weeks use. Data obtained before exposure, after simulation of 2-weeks use, and 3-weeks used are statistically analyzed with Repeated ANOVA and One-way ANOVA with Post Hoc Tamehane T2.Result: A decrease in enamel surface microhardness following exposure to oromucosal drops containing Curcuma xanthorrhiza ethanolic extract for 2 weeks and 3 weeks were found with significant difference compared to baseline number (p <0,001). After 3 weeks exposure, the mean deacreased of enamel surface hardness was not found significantly diffrenct than the negative control (p 0.065).Conclusion: exposure to oromucosal drops containing Curcuma xanthorrhiza ethanolic extract 3 times a day, 1 minute long for 3 weeks of exposure was still within normal limit.