Latar Belakang: Kanker paru merupakan salah satu kanker yang paling sering terjadi
dan menyebabkan angka kematian yang cukup tinggi. Salah satu komplikasi yang dapat
timbul adalah infeksi oportunistik berupa mikosis paru. Mikosis paru masih jarang
dikenali, padahal menyebabkan beban kesehatan dan peningkatan laju mortalitas. Salah
satu penyebabnya adalah diagnosis yang masih menjadi tantangan karena tidak
spesifiknya gejala klinis dan uji diagnosis tidak invasif yang ada juga masih belum
diketahui kepastian tingkat akurasinya.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kaitan berupa nilai akurasi hasil
diagnosis immunodiffusion test (IDT) dibandingkan dengan profil IgG spesifik
Aspergillus.
Metode: Metode penelitian ini adalah dengan uji laboratorium IDT dan IgG spesifik
Aspergillus dengan desain studi potong lintang. Pemeriksaan IDT menggunakan crude
antigen Aspergillus sedangkan pemeriksaan IgG spesifik Aspergillus menggunakan kit
komersial Dynamiker dengan hasil positif jika nilai absorbansi di atas 120 AU/mL.
Hasil: Berdasarkan 70 subjek didapatkan karakteristik sebagai berikut yaitu subjek
umumnya berjenis kelamin laki-laki 61,4% (n=43), berusia di atas 60 tahun 54,3%
(n=38), memiliki riwayat merokok 60,0% (n=42) dengan indeks Brinkmann berat
31,4% (n=22). Pasien umumnya memiliki jenis histologi berupa adenokarsinoma 74,3%
(n=52) dengan stadium IIIB-IV sebesar 78,6% (n=55) dan tampilan status kategori PS 1
40,0% (n=28). Prevalensi aspergillosis berdasarkan IgG spesifik Aspergillus pada
penelitian ini adalah 25,7%, sedangkan prevalensi jika menggunakan IDT sebesar 42,9%. Nilai akurasi IDT dengan IgG spesifik Aspergillus sebagai baku emas menunjukkan tingkat sensitivitas 44,4% (IK95% 21,5%-67,4%), spesifisitas 57,7% (IK95% 44,3%-71,1%), nilai duga positif 26,7% (IK95% 10,8%-42,5%), dan nilai duga
negatif 75,0% (IK95% 61,6%-88,4%) dan nilai Kappa sebesar 0.017. Selain itu, terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara jenis kelamin dan indeks brinkmann terhadap hasil pemeriksaan IDT Aspergillus (p<0.05).
Kesimpulan: IDT bukan merupakan metode diagnosis yang baik dan perlu adanya validasi terhadap crude antigen yang digunakan.
Background: Lung cancer is one of the most common cancers and causes a highmortality rate. One of the complications that can arise is an opportunistic infection inthe form of pulmonary mycosis. Pulmonary mycosis is rarely recognized, even though itcauses a health burden and an increased mortality rate. One of the causes is the methodof diagnosis which is still a challenge because the clinical symptoms are not specificand the existing non-invasive diagnostic tests are not yet known for its exact level ofaccuracy.Aim: This study aims to determine the correlation in the form of accuracy value of theimmunodiffusion test (IDT) diagnostic results compared to the Aspergillus-specific IgGprofile.Method: The method of this research was laboratory tests in forms of IDT andAspergillus-specific IgG with cross-sectional study design. IDT test used crude antigenwhile Aspergillus-specific IgG test used a commercial Dynamiker Kit with a positiveresult if the absorbance value above 120 AU/mL.Results: Based on 70 subjects, the characteristics of the subjects are mainly male 61.4%(n=42) with age over 60 years old 54.3% (n=43), had a history of smoking 60% (n=42)with a severe Brinkmann index 31.4% (n=22). Subjects generally had a histologicaltype of adenocarcinoma 74.3% (n=52) with stage IIIB-IV 78.6% (n=55) andperformance status category PS1 40.0% (n=28). The prevalence of aspergillosis in thisstudy was 25.7% using Aspergillus-specific IgG, while the prevalence when using IDTwas 42.9%. The IDT accuracy value with Aspergillus-specific IgG as the gold standardshowed a sensitivity level of 0.444 (95%CI 0.215-0.674), a specificity of 0.577 (95% CI0.443-0.711), a positive predictive value of 0.267 (95% CI 0.108-0.425), and a negativepredictive value of 0.750 (95% CI 0.616-0.884) and the Kappa value is 0.017. Inaddition, there was a statistically significant relationship between gender and theBrinkmann index on the results of the Aspergillus IDT examination (p <0.05).Conclusion: IDT is not a good diagnostic method and it is still necessary to validate thecrude antigen used.