Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut sebesar
187,2 juta ton per hari setelah Tiongkok yang mencapai 262,9 juta ton per hari pada
Tahun 2015. Plastik merupakan bahan penting yang masih dapat ditingkatkan
dalam Ekonomi Sirkular. Di negara berkembang khususnya Indonesia, pemulihan
sampah sangat tergantung pada kegiatan Sektor Informal, tetapi belum banyak
penelitian mengenai peran sektor informal dan kaitannya dengan Ekonomi Sirkular.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Sektor Informal pengelolaan
sampah plastik khususnya Bandar terhadap Ekonomi Sirkular. Penelitian ini
dilakukan dengan teknik snowball sampling, hasilnya sektor informal yang berhasil
dipetakan sebanyak 29 Lapak dan 5 Bandar tersebar di Kota Depok, dengan
kemampuan daur ulang dan karakteristik mencerminkan sampel yang ada. Bandar
Pak Eno merupakan salah satu Pelaku Sektor Informal pengelolaan sampah plastik
terbesar di Kota Depok dimana dalam sehari mampu mengelola sampah plastik
sebanyak 1621,61 kg/hari sehingga mengurangi sampah plastik yang masuk ke
TPA Cipayung (daur ulang) sebesar 1,23% pada Tahun 2019. Bandar Pak Eno
mampu memperoleh keuntungan (hasil keuangan) dari proses pengelolaan sampah
plastik melalui kontribusinya dengan pemulihan material limbah plastik sebesar Rp
2.883.984,-/hari. Selain itu Bandar Pak Eno membuka lapangan kerja bagi 50
Lapak yang bekerja sama mengirimkan barangnya dan 20 Pekerja serta Penyedia
atau Supplier bagi 4 Pabrik atau Industri Daur Ulang. Peran Bandar Pak Eno sangat
berpengaruh dalam peningkatan Ekonomi Sirklular melalui pendekatan Dimensi
Bahan, Dimensi Ekonomi, dan Dimensi Sosial sebagai indikator Circular Economy
Index (CEI).
Indonesia is ranked second in the world as a producer of plastic waste to the sea,amounting to 187,2 million tons per day after China, which reached 262,9 milliontons per day in 2015. Plastics are an important material that can still be improvedin a Circular Economy. In developing countries, especially Indonesia, wasterecovery is very dependent on informal sector activities, but there has not beenmuch research on the role of the informal sector and its relation to the CircularEconomy. This study aims to analyze the role of the informal sector in managingplastic waste, especially the Dealers, in the circular economy. This research wasconducted by using snowball sampling technique, the result is that the informalsector has been mapped as many as 29 Intermediates and 5 Dealers scattered inDepok City, with the ability to recycle and reflect the existing samplecharacteristics. Mr. Eno, as a dealers, is one of the biggest players in the informalsector of plastic waste management in Depok City, where in a day he is able tomanage plastic waste as much as 1621,61 kg / day, thereby reducing plastic wastethat enters the Cipayung TPA (recycling) by 1.23% in 2019. Mr. Eno Dealers isable to get benefits (financial results) from the plastic waste management processthrough his contribution with the recovery of plastic waste materials of Rp.2.883.984,-/day. In addition, Mr. Eno Dealers has created employmentopportunities for 50 stalls working together to deliver goods and 20 workers as wellas Providers or Suppliers for 4 Recyclers or User of Recycle Materials. The role ofMr. Eno Dealers is very influential in increasing the Circular Economy through theapproaches of the Material Dimensions, Economic Dimensions and SocialDimensions as indicators of the Circular Economy Index (CEI).