Artikel ini membahas tentang adanya fenomena baru dalam pendidikan pesantren. Pesantren Pemberdayaan Lansia Mukti Mulia menjadi sebuah pondok pesantren bagi kalangan lansia. Berdirinya Pesantren Pemberdayaan Lansia Mukti Mulia merupakan salah satu bentuk kesadaran akan fitrah ketuhanan dalam diri kelompok lanjut usia dan upaya untuk memenuhi kebutuhan beribadah menurut ajaran agama dengan baik dan nyaman serta dapat mengamalkan ilmu agama dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fungsi sosial dari Pesantren Pemberdayaan Lansia Mukti Mulia dalam lingkungan masyarakat Dusun Bakungan. Untuk meneliti topik tersebut, peneliti menggunakan teori struktural fungsional yang dikemukakan oleh Robert K. Merton dengan metode kualitatif deskriptif. Peneliti dalam mengumpulkan data menggunakan teknik wawancara daring dan kajian pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan fungsi sosial dari keberadaan Pesantren Pemberdayaan Lansia Mukti Mulia terhadap kehidupan sosial keagamaan lansia yaitu fungsi manifes dan fungsi laten. Fungsi manifes mencakup fungsi hubungan sosial antar santri, fungsi edukasi, fungsi kesehatan, fungsi persuasi, dan fungsi spiritual. Fungsi laten mencakup fungsi terapi, fungsi eksistensi diri, dan fungsi pengembangan individu. Lalu terdapat kegiatan-kegiatan di Pesantren Pemberdayaan Lansia Mukti Mulia yang bertujuan untuk mengembangkan potensi diri serta kreativitas para santrinya. Kegiatan tersebut terbagi atas dua bidang yaitu bidang spiritual dan bidang sosial.
This article discusses regarding a new phenomenon in the islamic boarding school education. Mukti Mulia elderly empowerment islamic boarding school has become a boarding school for the elders. The establishment of Mukti Mulia elderly empowerment islamic boarding school has become one of the awareness of divine nature and efforts being done in order to fulfil the need of worship regarding religious teachings properly and comfortably also able to implement religious teachings in everyday lives. This study aims to explain further regarding social function from Mukti Mulia elderly empowerment islamic boarding school in Bakungan hamlet community environment. In order to research this topic further, researcher uses functional structural theory which was put forward by Robert K. Merton with descriptive qualitative method. Researcher utilizes both online interview and literature review as to collect the data for this study. The result of this study shows that both manifest function and latent function were the social functions from the existence of Mukti Mulia elderly empowerment islamic boarding school. Manifest function includes social relationship function among the pupils, education, health, persuasion, and spiritual. Whereas latent function includes therapy function, existence of oneself, and individual improvement. There are also many activities in this elderly empowerment islamic boarding school which aim to develop self potential as well as the creativity of the pupils. These activities are divided into two fields, they are spiritual field and social sphere.