Latar Belakang: Pandemi penyakit COVID-19 menyebabkan tenaga medis termasuk dokter gigi dan mahasiswa profesi kedokteran gigi di Indonesia mendapat risiko untuk tertular infeksi sehingga penting bagi mereka untuk memiliki pengetahuan, persepsi, sikap, dan kesiapsiagaan (preparedness) mengenai penyakit dan pengendalian infeksi penyakit COVID-19 didukung dengan riwayat pelatihan yang berkaitan. Tujuan: Untuk memperoleh informasi tentang gambaran dan mengetahui adanya asosiasi antara pengetahuan, persepsi, sikap, dan kesiapsiagaan (preparedness) mahasiswa profesi kedokteran gigi di Indonesia terhadap penyakit dan pengendalian infeksi COVID-19 dengan riwayat pelatihan. Metode: Studi cross-sectional berupa kuesioner online pada mahasiswa profesi kedokteran gigi di Indonesia tahun ke-5 dan ke-6 berjumlah 564 mahasiswa pada bulan Agustus hingga September 2020 yang terpilih dengan controlled quota sampling. Kuesioner terdiri dari 41 pertanyaan. Digunakan uji beda bivariat melalui uji Chi Square dan nilai Odds Ratio untuk analisis statistik. Hasil: Berdasarkan uji chi square, terdapat perbedaan perbedaan proporsi yang signifikan (p<0,05) antara item riwayat pelatihan dengan item pertanyaan pengetahuan, persepsi, sikap, dan kesiapsiagaan. Kesimpulan: Masih banyaknya mahasiswa yang belum mengikuti pelatihan formal untuk kesiapan menghadapi penyakit COVID-19 tapi diketahui bahwa mereka selalu mendapat informasi tentang COVID-19 melalui jejaring sosial. Selain itu, mahasiswa menunjukkan pengetahuan, persepsi, sikap, dan kesiapsiagaan mahasiswa yang telah sesuai mengenai penyakit COVID-19. Kemudian, ditemukan bahwa riwayat pelatihan memiliki asosiasi dengan pengetahuan, persepsi, sikap, dan kesiapsiagaan mahasiswa mengenai penyakit COVID-19.
Latar Belakang: Pandemi penyakit COVID-19 menyebabkan tenaga medis termasuk dokter gigi dan mahasiswa profesi kedokteran gigi di Indonesia mendapat risiko untuk tertular infeksi sehingga penting bagi mereka untuk memiliki pengetahuan, persepsi, sikap, dan kesiapsiagaan (preparedness) mengenai penyakit dan pengendalian infeksi penyakit COVID-19 didukung dengan riwayat pelatihan yang berkaitan. Tujuan: Untuk memperoleh informasi tentang gambaran dan mengetahui adanya asosiasi antara pengetahuan, persepsi, sikap, dan kesiapsiagaan (preparedness) mahasiswa profesi kedokteran gigi di Indonesia terhadap penyakit dan pengendalian infeksi COVID-19 dengan riwayat pelatihan. Metode: Studi cross-sectional berupa kuesioner online pada mahasiswa profesi kedokteran gigi di Indonesia tahun ke-5 dan ke-6 berjumlah 564 mahasiswa pada bulan Agustus hingga September 2020 yang terpilih dengan controlled quota sampling. Kuesioner terdiri dari 41 pertanyaan. Digunakan uji beda bivariat melalui uji Chi Square dan nilai Odds Ratio untuk analisis statistik. Hasil: Berdasarkan uji chi square, terdapat perbedaan perbedaan proporsi yang signifikan (p<0,05) antara item riwayat pelatihan dengan item pertanyaan pengetahuan, persepsi, sikap, dan kesiapsiagaan. Kesimpulan: Masih banyaknya mahasiswa yang belum mengikuti pelatihan formal untuk kesiapan menghadapi penyakit COVID-19 tapi diketahui bahwa mereka selalu mendapat informasi tentang COVID-19 melalui jejaring sosial. Selain itu, mahasiswa menunjukkan pengetahuan, persepsi, sikap, dan kesiapsiagaan mahasiswa yang telah sesuai mengenai penyakit COVID-19. Kemudian, ditemukan bahwa riwayat pelatihan memiliki asosiasi dengan pengetahuan, persepsi, sikap, dan kesiapsiagaan mahasiswa mengenai penyakit COVID-19.