Skripsi ini membahas mengenai dugaan pelanggaran praktek diskriminasi yang
dilakukan oleh PT. Garuda Indonesia, Tbk (Garuda Indonesia) sebagaimana yang
diatur pada Pasal 19 huruf d Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. Garuda
Indonesia, sebagai maskapai yang dipilih oleh banyak konsumen, diduga
melakukan praktek diskriminasi dalam melakukan penjualan tiket rute Middle East
Asia. Perkara ini kemudian menggunakan perubahan perilaku sebagai proses
penanganan perkara untuk pertama kalinya sejak diatur pada Peraturan Komisi
Pengawas Persaingan Usaha Nomor 1 Tahun 2019. Dalam penelitian ini, penulis
menganalisis mengenai pembuktian dari dugaan pelanggaran tersebut serta
penerapan dari perubahan perilakunya. Metode penelitian yang digunakan adalah
yuridis normatif dengan pendekatan kualitatif. Dari penelitian yang dilakukan,
penulis memperoleh kesimpulan bahwa dugaan pelanggaran praktek diskriminasi
tidak dapat dibuktikan dan dalam penerapan perubahan perilaku ditemukan
beberapa permasalahan. Dengan demikian, menurut penulis diperlukan adanya
pedoman yang mengatur lebih lanjut mengenai perubahan perilaku.
This thesis discusses the alleged infringement of discriminatory practices conductedby PT. Garuda Indonesia, Tbk (Garuda Indonesia) as stipulated in Article 19 letterd of Law Number 5 Year 1999. Garuda Indonesia, as the chosen airline by manycustomers, is suspected of engaging in discriminatory practices in selling tickets forMiddle East Asia routes. This case then uses a change of behavior as a case handlingprocess for the first time since it is regulated in the Regulation of The Commissionfor the Supervision of Business Competition Number 1 Year 2019. In this research,the author analyzes whether the alleged infringement could be proven and how thechange of behavior is implemented. The research method used is normativejuridical with a qualitative approach. From the research conducted, the authorconcluded that the alleged infringement of discriminatory practices could not beproven and several problems were found in using the change of behavior. Thus,according to the author, there is a need for guidelines that further regulate thechange of behavior.