Pendahuluan dan tujuan: Skor IPSS (International Prostate Symptom Score)
direkomendasikan sebagai instrumen skoring yang ideal untuk digunakan sebagai
pendeteksi terhadap derajat keparahan gejala pada pasien dengan LUTS, respon terapi,
dan perbaikan gejala. Terapi medikamentosa umumnya diberikan pada pasien dengan
gejala LUTS sedang dan berat, dengan menggunakan α-1 adrenoceptor antagonist
(blocker). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan skor IPSS dan QoL pada
pasien Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) yang menerima terapi Silodosin atau
Tamsulosin dalam waktu 12 minggu.
Metode: Penelitian ini merupakan uji klinis buta ganda. Subjek penelitian adalah pasien
laki-laki berumur 50 tahun atau lebih yang didiagnosis BPH dengan Skor IPSS ≥8 di
RSPAD Gatot Soebroto. Pasien mendapatkan terapi Silodosin atau Tamsulosin lalu di
follow up perubahan nilai IPSS dan QOL (Quality of Life) dalam 12 minggu.
Hasil: Penelitian ini melibatkan 50 subjek, dengan rata-rata IPSS 16.74 dan QoL 3.64
pada awal penelitian. Kami menemukan penurunan rata-rata IPSS menjadi 10,5 dan ratarata
QOL menjadi 2,56 dalam 12 minggu setelah subjek menerima Silodosin atau Tamsulosin. Namun secara statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara subjek yang menerima Silodosin atau Tamsulosin (p>0,05).
Kesimpulan: Terdapat penurunan signifikan skor IPSS dan QoL dalam waktu 12 minggu pengamatan. Hasil ini sesuai dengan tinjauan pustaka, yaitu alpha blocker baik untuk menurunkan skor IPSS pada pasien BPH. Namun tidak ditemukan perbedaan antara pasien yang menerima Silodosin atau Tamsulosin.
Introduction and objectives: IPSS score (International Prostate Symptom Score) isrecommended as an ideal scoring instrument to be used as a detector of symptom severityin patients with LUTS (Lower Urinary Tract Symptoms), therapeutic response, andsymptom improvement. Medical therapy is generally given in patients with moderate andsevere LUTS symptoms, using α-1 adrenoceptor antagonists (blockers). We aimed todetermine whether there is difference between IPSS & QoL in patience with BPH whoreceived either Silodosin or Tamsulosin within 12 weeks.Methods: This study was a double blind clinical trial. Subjects were male patient age 50or more diagnosed with BPH with IPSS Score ≥8 at Indonesian Army Hospital RSPADGatot Soebroto. Patient Received whether Silodosin or Tamsulosin and we followed upthe change in IPSS and QOL (Quality of Life) to 12 weeks.Results: This study included 50 patients, with mean IPSS 16.74 and QOL 3.64 at thebeginning of the study. We Found decreasing the IPSS mean 10.5 and QoL mean 2.56 inthe 12 weeks after they received whether Silodosin or Tamsulosin. However, there arestatistically not significant difference whether they received Silodosin or Tamsulosin(P>0.05)Conclusion: There are significant decrease IPSS score and QoL within 12 weeksobservation. As literature review that alpha blocker are good for patience with BPHdecrease IPSS. But there are no differences between patience received Silodosin andTamsulosin.