Pendahuluan: protein saliva merupakan komposisi yang terkandung dalam saliva
dan berperan penting bagi keseimbangan ekosistem rongga mulut manusia. Total konsentrasi
protein saliva pada setiap individu bervariasi tergantung pada usia individu tersebut. Banyak
dari protein saliva berfungsi untuk memproteksi rongga mulut dengan aktivitas antimikroba
yang dimilikinya. Di sisi lain, saliva juga dapat mendukung pertumbuhan mikroorganisme
rongga mulut dengan membentuk pelikel. Streptococcus mutans bersama dengan pelikel
saliva berpartisipasi dalam adhesi bakteri di permukaan gigi. Selanjutnya mereka akan
berkoordinasi sehingga membentuk dental plaque. Tujuan: menganalisis perbedaan massa
bakteri dan viabilitas Streptococcus mutans setelah pajanan protein saliva subjek anak dan
subjek dewasa. Metode: sampel saliva subjek anak dan subjek dewasa dilakukan uji
Bradford untuk mengetahui total protein saliva. Kemudian dilakukan perhitungan massa
biofilm dengan uji crystal violet staining dan viabilitas bakteri dengan TPC. Setelah itu
dilakukan uji One-way Anova Hasil: Nilai signifikansi uji statistic menunjukan > 0,05
sehingga tidak terdapat perbedaan bermakna massa bakteri maupun viabilitas bakteri
Streptococcus mutans setelah pajanan protein saliva yang berasal dari subjek anak dan subjek
dewasa secara statistik. Total konsentrasi protein saliva anak dan dewasa condong berbeda.
Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan dampak pemajanan protein saliva asal subjek anak
dan subjek dewasa terhadap pembentukan biofilm bakteri Streptococcus mutans ditinjau dari
massa biofilm dan viabilitas bakteri.
Background: Salivary protein is the composition contained in saliva and plays animportant role in the balance of the human oral cavity ecosystem. The total salivary proteinconcentration in each individual varies depending on the age of the individual. Many ofsalivary proteins function to protect the oral cavity with their antimicrobial activity.Therefore, saliva can also support the growth of oral microorganisms by forming pelliclesand as a source of nutrtion to bacteria. Streptococcus mutans together with the salivarypellicle participate in the adhesion of bacteria on the tooth surface. Furthermore, they willcoordinate to form dental plaque. Objective: to analyze the differences in bacterial mass andviability of Streptococcus mutans after the exposure of the salivary proteins from childrenand adult subjects. Methods: Bradford test was used to determine the total of salivary proteinin saliva samples from children and adult subjects. The biofilm mass was calculated by usingcrystal violet staining and bacterial viability by TPC. The distribution was analyzed using theOne-way Anova test Results: The p value of the statistical test shows > 0,05 so that therewere no significant difference in bacterial mass and viability of Streptococcus mutans afterexposure of salivary protein from children’s or adult’s saliva statisticaly. However, the totalsalivary protein concentrations of children and adults tend to be different. Conclusion: Therewas no differenece in the impact of salivary protein exposure from children’s and adult’ssaliva on the formation of Streptococcus mutans biofilm in terms of biofilm mass andbacterial viability.