Tesis ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh senjata nuklir terhadap pemilihan
kebijakan luar negeri suatu negara. Proliferasi nuklir yang dilakukan oleh Korea
Utara telah menciptakan ketidakstabilan di kawasan Semenanjung Korea dan Asia
Timur secara lebih luas. Proliferasi tersebut juga memicu kehadiran kekuatan
militer AS yang lebih besar di Korea Selatan maupun Jepang. Hal tersebut
mengancam Tiongkok, sebagai sebuah negara kekuatan baru di Asia Timur.
Terlepas dari aliansi pertahanan yang dibangun oleh Tiongkok dan Korea Utara,
Tiongkok menolak secara konsisten proliferasi nuklir yang dilakuan oleh negara
aliansinya tersebut. Maka dari itu tesis ini mempertanyakan mengapa Tiongkok
menolak proliferasi nuklir Korea Utara. Kerangka pemikiran yang digunakan dalam
tesis ini adalah extended deterrence untuk menganalisis faktor-faktor yang
mendasari penolakan Tiongkok terhadap Korea Utara. Tesis ini merupakan
penelitian kualitatif dengan teknik analisis ilustratif-kalrifikasi kasus. Tesis ini
menggunakan data sekunder karena adanya keterbatasan dalam proses
pengumpulan data. Hasil dari tesis ini adalah Tiongkok menolak proliferasi nuklir
Korea Utara karena, kerugian Tiongkok bila mendukung proliferasi nuklir Korea
Utara akan menjadi lebih besar daripada keuntungan yang akan didapatkan.
Kemudian, konsekuensi yang akan dihadapi oleh Tiongkok bila mendukung
proliferasi nuklir Korea Utara adalah besarnya kemungkinan Korea Utara akan
hancur akibat intervensi militer AS, yang tentu menjadi tidak menguntungkan bagi
Tiongkok baik secara kalkulasi kepentingan keamanan strategis maupun kepentingan nasional Tiongkok secara keseluruhan.
This thesis aims to understand the influence of nuclear weapons on a country'sforeign policy. North Korea's nuclear proliferation has created instability in theKorean Peninsula and more broadly to East Asia region. The North Korea’s nuclearproliferation also trigger a larger US military presence in South Korea or Japan.This situation has threatening China as a new regional power in East Asia.Regardless of the defense alliance built by China and North Korea, Chinaconsistently rejects nuclear proliferation by its alliance. Therefore, this thesisquestions why China rejects North Korea's nuclear proliferation. The theoreticalframework used in this thesis is extended deterrence to analyze the factorsunderlying China's response to North Korea. This thesis is a qualitative researchusing case-illustrative analysis technique. This thesis uses secondary data becauseof limitations in data collection process. The result of this thesis is China rejectsNorth Korea's nuclear proliferation because, the cost if China supports NorthKorea's nuclear proliferation will be greater than the benefits that will be obtained.Furthermore, the consequence that will faced by China if it supports North Korea'snuclear proliferation is the possibility that North Korea will be destroyed due to USmilitary intervention, which of course becomes unfavorable for China both in itscalculation to strategic interests and national interests as a whole.