Skenario pemanfaatan massive open online course (MOOC) pada pendidikan tinggi bisa berbeda
antara satu institusi dengan institusi yang lain. Setiap skenario memiliki kebutuhan sistem untuk
MOOC platform yang berbeda. Salah satu resiko yang dihadapi pada proses analisis kebutuhan
sistem adalah requirement identity, yaitu kebutuhan sistem yang dihasilkan belum lengkap atau
tidak memenuhi kebutuhan pengguna. Hal tersebut merupakan sebuah masalah yang dapat diatasi
jika prosesnya dilakukan dengan automasi. Sebuah kerangka kerja yang mendeskripsikan
komponen dari MOOC diperlukan sebagai dasar teori untuk membangun sistem tersebut. Di sisi
lain, belum ada kerangka kerja yang secara spesifik digunakan untuk pengembangan MOOC
platform. Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana membangun kerangka kerja
untuk membantu proses identifikasi kebutuhan MOOC platform dengan berbagai jenis skenario
penggunaan di pendidikan tinggi. Terdapat tiga pertanyaan yang terjawab oleh penelitian ini.
Pertama, apa saja komponen penyusun kerangka kerja untuk MOOC? Kedua, bagaimana
antarkomponen tersebut saling terkait dan membentuk kerangka kerja MOOC? Ketiga, sejauh
mana kerangka kerja yang dihasilkan dapat membantu identifikasi kebutuhan MOOC platform
untuk berbagai skenario penggunaan di tingkat pendidikan tinggi?
Analisis terhadap 150 artikel MOOC dilakukan dengan data text mining untuk mengidentifikasi
komponen kerangka kerja. Selain itu, analisis kualitatif dengan metode grounded theory juga
dilakukan terhadap hasil survei kepada para praktisi dan hasil observasi pada penyedia MOOC
lokal. Hubungan antarkomponen kemudian diidentifikasi dengan principal component analysis.
Penilaian oleh delapan orang pakar dilakukan sebagai bentuk validasinya. Sebuah instrumen
untuk mengidentifikasi kebutuhan MOOC platform kemudian dibuat berdasarkan kerangka kerja
tersebut. Pada tahap akhir penelitian dikembangkan sebuah MOOC platform untuk memastikan
kebutuhan sistem yang dihasilkan oleh instrumen tersebut adalah valid. Unit testing terhadap
purwarupa platform dilakukan dengan teknik white-box testing. Usability dari platform juga
diukur dengan system usability scale (SUS).
Hasil penelitian ini adalah kerangka kerja MOOC dengan 11 komponen, yaitu: course, institution,
learner, instructor, interaction, learning evaluation, application software, supporting technology,
quality assurance, business, dan management. Purwarupa toolkit untuk mengidentifikasi
kebutuhan sistem MOOC platform juga dihasilkan sebagai bentuk implementasi kerangka kerja.
Terakhir, purwarupa MOOC platform dikembangkan untuk memastikan kebutuhan sistem yang
dihasilkan dari kerangka kerja siap untuk diimplementasikan.
In the higher education context, the scenario of using massive open online course (MOOC) candiffer from one institution to another. Each scenario has different system requirements for theMOOC platform. The system requirement analysis itself is a complex process that require a lotof time and resources. Difficulties in MOOC platform requirement analysis can be resolved ifthe process is done with automation. A framework that describe MOOC platform components isneeded as a theoretical foundation for building the automation system. On the other hand, theframework designed explicitly for MOOC platform development does not exist yet, or if not, isstill limited. The problem addressed in this research is how to develop a framework to identifysystem requirements for various MOOC platform usage scenarios in higher education. Threeresearch questions answered by this study. First, what are the components of the MOOCframework? Second, how do these components relate to each other and form a MOOCframework? Third, to what extent can the framework help develop the MOOC platform forvarious usage scenarios in higher education?Textual analysis with data text mining is carried out on 150 MOOC articles from various reputablejournals to identify the framework components. In addition, this study qualitatively analyzed theresults of a survey of practitioners and observations of local MOOC providers in Indonesia usingthe grounded theory methodology. The relationships between components are then identifiedusing principal component analysis (PCA). Eight experts are involved in validating theframework. An instrument or toolkit to identify the MOOC platform requirements adaptivelyaccording to higher education institutions' conditions is then designed from the proposedframework. At the end of the study, a MOOC platform prototype is developed based on thesystem requirements generated by the toolkit. The white-box testing method is performed tovalidate its functionality. The usability of the platform is also measured by the system usabilityscale (SUS).The results of this research are the MOOC framework, toolkit, and platform prototype. ElevenMOOC components obtained, namely: course, institution, learner, instructor, interaction, learningevaluation, application software, supporting technology, quality assurance, business, andmanagement. A toolkit prototype is developed as the framework implementation. Lastly, a fullyfunctional MOOC platform prototype with a SUS score of 76.07 is also developed.