Latar Belakang : Angka kejadian reseksi anastomosis pada kasus intususepsi
masih sangat tinggi. Hal ini dikarenakan masih seringnya pasien datang terlambat
setelah 72 jam, kurangnya SDM untuk melakukan reduksi non operatif, dan
kurangnya penunjang seperti USG untuk menegakkan diagnosa. Penting untuk
memperhatikan presisi, tehnik dan mempertimbangkan usus yang tersisa dalam
melakukan reseksi anastomosis. Hingga saat ini belum ada standar operasi khusus
yang dapat menjadi panduan bagi para dokter bedah dalam melakukan reseksi
akibat intususepsi. Karena itu, peneliti tertarik untuk mencari batas reseksi yang
diperlukan untuk menghasilkan suatu anastomosis end-to-end yang optimal dan
rendah tingkat kebocorannya. Penelitian akan dilakukan kepada tikus sebagai pilot
study sebelum dilakukan penelitian lebih lanjut.
Tujuan : Mengetahui batas reseksi usus yang optimal dinilai dari kebocoran
anastomosis berdasarkan grading kolagen pada batas reseksi tersebut.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan hewan coba
tikus putih Sprague Dawley. Tikus putih dilakukan intususepsi dengan
menggunakan stylet, dari proksimal ke distal. Setelah 45 menit, intususepsi di
reduksi.Tikus putih dikelompokkan dalam tiga kelompok sesuai batas reseksi
anastomosis, yang kemudian batas reseksi ini dilakukan pemeriksaan grading
kolagen. Setelah 5 hari, dilakukan laparotomi untuk menilai kebocoran
anastomosis.
Hasil : Pada perbandingan grading kolagen dengan reseksi usus didapatkan
grading terbanyak pada batas 1 adalah grading 2 (57,1 %), pada batas 2 grading 2
(71,4 %) ,batas 3 grading 3 (71,4%).Perforasi terbanyak ditemukan pada grading
2 sebanyak 5 sampel. Pada perbandingan batas reseksi dengan perforasi
didapatkan perforasi terbanyak pada batas 1 (85,7 %)
Simpulan : Terdapat perbedaaan grading kolagen pada batas reseksi usus dimana
batas kelompok batas 3 memiliki grading kolagen yang lebih baik ( grade 3 dan 4)
sehingga kelompok batas 3 lebih direkomendasikan secara histopatologis.
Grading kolagen dapat dinilai untuk melihat kemungkinan perforasi hasil
anastomosis. Terdapat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kejadian
perforasi selain grading kolagen.
Background : There is still high presentation of intussuseption cases with resection andanastomose, caused of multi factors as : patient delay more than 72 hours, less onprofesional expert to do non operative reduction and less of examination such as ultrasound to make a diagnose. That is important to take attention with pretition, tehniquesand less of intestine when do the resection. There is still no operative standard about theboundary of resection cause of intussuseption, thats why the author want to do theexperimental to find the optimal part of resection with minimal leakage. The experimentalwill do on rat as a pilot study.Aim : How to get the optimal part of resection compared with anastomotic leakege basedon collagen grading.Method : The experimental test using a Sprague Dawley rat. We make a intussuseptionon gut rat using a styleth from proximal to distal. The release do after 45 minutes. Therats then separated into three boundaries group, and did resection-anastomose with eachgut from groups were performed a histopatologic test to count collagen grading. Leakageof anastomose were examinated after 5 daysResult : In comparison between collagen grading and the extent of resectionobtained the highest grading in group 1 is grade 2 (57,1%), group 2 is grade 2(71,4%), group 3 (71,4%). The highest Leakage can be found on grade 2 (5sample).in comparison the extent of resection and leakage,the highest is group 1(85,7%).Summary : There are differences about collagen gradingin the extent of bowelresection which is the third group of resection has higher collagen grading (3 and4 ) and then more recommended as histopatologic exam. Collagen grading couldbe marked to see possibilities of anastomotic leakage. There is some factors thataffect a leakage besides collagen grading.