Stroke merupakan penyakit yang timbul secara tiba-tiba, keluarga dan penderita biasanya tidak siap menerima hal tersebut. Penderita stroke menjadi sangat tergantung kepada keluarga, akibatnya keluarga sebagai pelaku rawat mengalami berbagai penurunan kondisi kesehatan baik fisik dan mental yang mempengaruhi kualitas hidup pelaku rawat dan lansia stroke. Pelaku rawat pada penderita stroke umumnya memiliki perilaku yang tidak memadai dalam memberikan perawatan pada anggota keluarga dengan stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku dengan kualitas hidup perilaku rawat dan lansia stroke. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional dan pendekatan cross sectional. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Analisis bivariat menggunakan regresi linear berganda, t-independen, dan ANOVA. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui variabel yang paling berhubungan terhadap kualitas hidup pelaku rawat dan lansia stroke. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan, usia, lama merawat, dan kekerabatan memiliki hubungan yang signifikan terhadap kualitas hidup pelaku rawat (p-value 0,001; p-value 0,022; p-value 0,038 dan p-value 0,004). Selain itu usia dan lama merawat memiliki hubungan yang signifikan dengan kualitas hidup lansia stroke (p-value 0,018 dan p-value 0,000). Namun perilaku pelaku rawat tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kualitas hidup pelaku rawat (p-value 0,640), perilaku pelaku rawat tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kualitas hidup lansia stroke (p-value 0,558). Pendidikan menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap kualitas hidup pelaku rawat dengan nilai Beta = 0,309, lama merawat menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap kualitas hidup lansia stroke dengan nilai Beta = -0,376. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan dalam mengembangkan intervensi untuk peningkatan perilaku pelaku rawat sehingga kualitas hidup pelaku rawat dan lansia stroke dapat meningkat
Stroke is a disease that arises suddenly, families and sufferers are usually not ready to accept it. Stroke sufferers become very dependent on their families, as a result, families as caregiver experience various decreases in both physical and mental health conditions that affect the quality of life of stroke caregivers and elderly. Family caregiver for stroke patients generally have inadequate behavior in providing care to family members with stroke. This study aims to determine the relationship between behavior and the quality of life of family caregiver and stroke elderly. The research design used is quantitative research with correlational descriptive method and cross sectional approach. The sampling method in this study is non-probability sampling with purposive sampling technique. Bivariate analysis used multiple linear regression, t-independent, and ANOVA. Multiple linear regression analysis was used to determine the variables most related to the quality of life of caregivers and the elderly with stroke. The results showed that education, age, length of care, and kinship had a significant relationship to the quality of life of caregivers (p-value 0.001; p-value 0.022; p-value 0.038 and p-value 0.004). In addition, age and length of care have a significant relationship with the quality of life of the elderly with stroke (p-value 0.018 and p-value 0.000). However, the behavior of the caregivers did not have a significant relationship with the quality of life of the caregivers (p-value 0.640), the behavior of the caregivers did not have a significant relationship with the quality of life of the stroke elderly (p-value 0.558). Education is the most influential factor on the quality of life of caregivers with a value of Beta = 0.309, length of care is the most influential factor on the quality of life of the elderly with stroke with a value of Beta = -0.376. The results of this study are expected to be the basis for developing interventions to improve the behavior of caregivers so that the quality of life of caregivers and the elderly with stroke can improve.