Latar Belakang: Donasi organ merupakan isu etis, moral, dan medis yang kompleks. Donor organ berpotensi mengalami masalah psikososial pascadonasi, seperti depresi, cemas, stres, dan kekhawatiran akan kondisi kesehatannya. Donasi organ juga sering dikaitkan dengan isu perdagangan organ yang masih marak di Indonesia. Hingga saat ini, belum ada kesepakatan resmi mengenai domain konstruk pemeriksaan yang mendasari penulisan laporan kelaikan donor organ dalam bidang psikiatri. Hal ini dapat menyebabkan ketidakseragaman penulisan yang berpotensi mengakibatkan terlewatnya aspek psikososial yang penting untuk diidentifikasi dan meningkatkan risiko terjadinya masalah hukum. Oleh karena itu, identifikasi domain konstruk dari laporan pemeriksaan diperlukan untuk menetapkan panduan yang selanjutnya dapat dijadikan dasar pengembangan instrumen pemeriksaan kelaikan donor organ hidup di Indonesia.
Metode: Penelitian menggunakan desain mixed method. Pendekatan kualitatif ditujukan untuk mengidentifikasi domain konstruk pemeriksaan menggunakan metode diskusi kelompok terpumpun (DKT) dengan 2 orang pakar. Data kualitatif dianalisis menggunakan conventional content analysis dengan tipologi thematic survey. Pendekatan kuantitatif ditujukan untuk menentukan proporsi kesesuaian penulisan laporan dengan domain konstruk pemeriksaan dan kontribusi tiap domain terhadap simpulan kecakapan yang diambil oleh pakar pada 404 laporan kelaikan donor ginjal dan hati dalam bidang psikiatri di RSCM yang diambil menggunakan metode total sampling. Analisis kuantitatif menggunakan uji Chi-square dan regresi logistik.
Hasil: Analisis data kualitatif menghasilkan 9 kategori, yaitu sosiodemografi, motivasi, relasi dengan resipien, pemahaman, perasaan terhadap keputusan menjadi donor, resiliensi, isu psikiatri, penggunaan zat psikoaktif, dan isu legal. Didapatkan ketidakseragaman penulisan domain konstruk pada laporan, dengan proporsi penulisan terkecil pada domain penggunaan zat psikoaktif (5,45%) dan motivasi (82,18%). Faktor-faktor yang berperan memprediksi simpulan kecakapan calon donor adalah aspek pendidikan, motivasi, relasi dengan resipien, pemahaman, perasaan terhadap keputusan menjadi donor, resiliensi, isu psikiatri, dan isu legal dengan R2 sebesar 0,649.
Simpulan: Terdapat 9 domain yang menyusun konstruk pemeriksaan kelaikan donor organ hidup dalam bidang psikiatri di RSCM. Domain yang paling memprediksi simpulan kecakapan adalah pemahaman dan resiliensi.
Background: Organ donation is a complex ethical, moral, and medical issue. Organ donors are at risk for post-donation psychosocial problems, such as depression, anxiety, stress, and worries about their health condition. Organ donation is also associated to illegal organ-trafficking which is still a problem in Indonesia. To date, there has been no official agreement on the domains of psychiatric assessment that underlies the construct of living donor eligibility report. This can lead to the diverseness of reports which can potentially result in undetected important psychosocial aspects and increased legal risks. This research was conducted to identify domains on the psychiatric assessment of living organ donor eligibility report, which can then be used as the basic data for developing psychiatric living donor assessment instrument in Indonesia. Methods: This study used a mixed-method approach. A qualitative approach aimed at identifying domains of the psychiatric assessment using focus group discussion (FGD) with 2 experts. The qualitative data were analyzed using conventional content analysis with thematic survey typology. A quantitative approach aimed at determining the conformity of the reports and the contribution of each domains towards donor’s suitability concluded by experts on 404 living donor eligibility reports taken using total sampling method. The quantitative data were analyzed using Chi-square and logistic regression test. Results: The qualitative approach resulted in 9 categories: sociodemography, motivation, relationship with recipient, understanding, feelings toward the decision to become donor, resilience, psychiatric issues, use of psychoactive substances, and legal issues. There was inconsistency on the domains written in the reports, with the least written domains are use of psychoactive substances (5,45%) and motivation (82,18%). Based on the multivariate analysis, the domains that played a role in predicting donor’s suitability were education, motivation, relationship with recipient, understanding, feelings toward the decision to become donor, resilience, psychiatric issues, and legal issues with an R2 of 0,649.Conslusion: There are 9 domains that make up the construct of psychiatric assessment of living organ donor eligibility in RSCM. Domains that most predict the psychiatric eligibility conclusion are understanding and resilience of the donor candidate.