Kegemukan pada anak merupakan salah satu masalah kesehatan yang berdampak negatif jangka panjang bagi anak. Prevalensi hipertensi pada dewasa muda juga terus meningkat dari tahun ke tahun dan terdapat kemungkinan bahwa kegemukan anak berpengaruh terhadap hipertensi saat dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi kegemukan saat balita (0-59 bulan) terhadap hipertensi dewasa (21-26 tahun). Penelitian cohort retrospective ini menggunakan data IFLS 1 tahun 1993 dan IFLS 5 tahun 2014 dengan total responden 596 balita setelah memenuhi kriteria inklusi dan eklusi. Penelitian ini menunjukkan terdapat 15,1% anak yang hipertensi saat dewasa dengan proporsi anak yang kegemukan dan mengalami hipertensi sebesar 17,4%. Variabel yang berhubungan signifikan dengan kejadian hipertensi, yaitu jenis kelamin, status gizi obesitas dewasa, konsumsi fast food, konsumsi soft drink, dan kebiasaan merokok. Analisis multivariat ditemukan bahwa kegemukan memiliki risiko 0,83 lebih rendah untuk hipertensi dibandingkan dengan status gizi normal setelah dikontrol dengan variabel kebiasaan merokok dan status gizi dewasa, namun hubungan ini tidak bermakna secara statistik.
Kegemukan pada anak merupakan salah satu masalah kesehatan yang berdampak negatif jangka panjang bagi anak. Prevalensi hipertensi pada dewasa muda juga terus meningkat dari tahun ke tahun dan terdapat kemungkinan bahwa kegemukan anak berpengaruh terhadap hipertensi saat dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi kegemukan saat balita (0-59 bulan) terhadap hipertensi dewasa (21-26 tahun). Penelitian cohort retrospective ini menggunakan data IFLS 1 tahun 1993 dan IFLS 5 tahun 2014 dengan total responden 596 balita setelah memenuhi kriteria inklusi dan eklusi. Penelitian ini menunjukkan terdapat 15,1% anak yang hipertensi saat dewasa dengan proporsi anak yang kegemukan dan mengalami hipertensi sebesar 17,4%. Variabel yang berhubungan signifikan dengan kejadian hipertensi, yaitu jenis kelamin, status gizi obesitas dewasa, konsumsi fast food, konsumsi soft drink, dan kebiasaan merokok. Analisis multivariat ditemukan bahwa kegemukan memiliki risiko 0,83 lebih rendah untuk hipertensi dibandingkan dengan status gizi normal setelah dikontrol dengan variabel kebiasaan merokok dan status gizi dewasa, namun hubungan ini tidak bermakna secara statistik.
Childhood obesity is a health problem that has a long-term negative impact onchildren. The prevalence of hypertension in young adults continues to increase year by year and it is suggested that childhood obesity affects hypertension in adulthood. This study aims to determine the effect of obesity as a child under the age of five (0-59months) on adult hypertension (21-26 years). This retrospective cohort study data werefrom IFLS 1 in 1993 and IFLS 5 in 2014, with a total of 596 respondents under the age of five after meeting the inclusion and exclusion criteria. This study showed that 15,1%of the children have hypertension as adults, with the proportion of overweight children having hypertension being 17,4%. Variables significantly related to the incidence of hypertension were gender, nutritional status of obese adults, consumption of fast food, consumption of soft drinks, and smoking habits. Multivariate analysis found that childhood obesity lower the risk for hypertension by 0.83 times compared to normal nutritional status after being controlled by smoking habits and adult nutritional status variables, but this relationship was not statistically significant.