Hipertensi adalah penyakit dengan prevalensi tinggi di Indonesia dengan persentase 34,11% pada populasi lebih dari 18 tahun. Penelitian terdahulu di Indonesia menyatakan bahwa Amlodipin lebih cost-effective apabila dibandingkan dengan kaptopril. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas biaya yang lebih baik antara terapi Amlodipin dan Kaptopril pada pasien Hipertensi rawat jalan di RSUD Ciracas. Pada penelitian ini digunakan desain penelitian Cross Sectional dengan menggunakan data rekam medis pasien, yaitu nilai tekanan darah, jenis kelamin, usia, dan komorbiditas. Selain itu, digunakan data billing pasien dilihat dari perspektif rumah sakit yang terdiri atas biaya obat, biaya obat lain, biaya laboratorium, biaya administrasi, dan total biaya pengobatan. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 60 sampel, yang terdiri atas 40 sampel kelompok amlodipin dan 20 sampel kelompok kaptopril. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan nilai inkremental efektivitas antara kedua terapi sebesar 20%. Kemudian didapatkan nilai inkremental biaya antara kedua terapi sebesar Rp84.079. Sementara itu, berdasarkan perhitungan didapatkan Rasio Efektivitas Biaya (REB) untuk amlodipin adalah sebesar Rp394.124 dan untuk terapi kaptopril adalah sebesar Rp384.572. Berdasarkan tabel efektivitas biaya, hasil analisis menunjukkan bahwa terapi amlodipin dan kaptopril memiliki efektivitas dan biaya yang setara.
Hypertension is a disease with high prevalence in Indonesia with a percentage of 34,11% in the population over 18 years. Previous research in Indonesia stated that amlodipine is more cost-effective when compared to kaptopril. This study aims to analyze the better cost-effectiveness of amlodipine and captopril therapy in hypertension outpatients at the Ciracas Regional General Hospital in the period 2020-2021. This study used a cross sectional research design which using patient medical record data, consist of blood pressure value, gender, age, and commorbidities. In addition, this study used patient billing data from a hospital perspective, consist of drug costs, other drug costs, laboratory costs, administration, and the total cost of treatment. The samples used in this study were 60 samples, consisting of 40 samples from the amlodipine group and 20 samples from the captopril group. Based on the results of the study, the incremental value of effectiveness between the two therapies was 20%. Then the incremental cost value between the two therapies was Rp84,079. Meanwhile, based on the calculation of the Average Cost Effectiveness Ratio (ACER) for amlodipine group was Rp394,124 and for captopril group was Rp384,572. Based on the cost-effectiveness table, the results of the analysis show that amlodipine and captopril therapy have the same effectiveness and cost.