Persalinan seksio sesarea terkadang mengakibatkan tidak mandirinya ibu karena nyeri yang timbul akibat operasi. Seksio sesarea dapat mengakibatkan nyeri sayatan, keterbatasan mobilisasi dan penundaan menyusui setelah operasi sesarea meningkatkan kesulitan menyusui. Beberapa ibu pasca SC tetap berhasil mengatasi masalah-masalah tersebut tetapi beberapa ibu tidak bisa. Program ERACS telah disiapkan untuk menagdopsi masalah-masalah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik dengan efikasi diri dan sikap dalam merawat diri dan bayi pada ibu SC dengan ERACS di RS X di Jakarta Pusat. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan rancangan cross-sectional pada 48 responden dengan pelayanan ERACS. Hasil penelitian: Ada hubungan antara tingkat pendidikan, paritas, tingkat nyeri dengan efikasi diri ibu SC dengan pelayanan ERACS (P value =0,001; P value =0,010; P value =0,013). Tidak terdapat hubungan antara usia dengan efikasi diri ibu SC dengan pelayanan ERACS (P value =0,069). Pada karakteristik lain: ada hubungan antara tingkat pendidikan, nyeri dengan sikap ibu SC dengan ERACS (P value =0,002; P value=0,013). Tidak terdapat hubungan antara usia, paritas dengan sikap ibu SC dengan pelayanan ERACS (P value =0,269; P value =0,230). Kesimpulan: Karakteristik ibu SC berhubungan secara signifikan pada kategori paritas, pendidikan, tingkat nyeri dan dukunagn sosial dengan efikasi diri ibu SC dengan pelayanan ERACS. Sementara pada kategori usia tidak terdapat hubungan dengan efikasi diri ibu SC dengan pelayanan ERACS. Ada hubungan antara tingkat pendidikan, tingkat nyeri dan dukungan keluarga dengan sikap ibu SC dengan pelayanan ERACS. Tidak terdapat hubungan usia dan paritas dengansikap pada ibu SC dengan pelayanan ERACS. Kata kunci: Karakteristik ibu SC, efikasi diri, sikap, ibu SC dengan pelayanan ERACS.
Caesarean delivery sometimes results in the mother not being independent because of the pain caused by the operation. Cesarean section can result in incisional pain, limitation of mobilization and delay in breastfeeding after cesarean section, increasing breastfeeding difficulties. Some post-SC mothers still manage to experience these problems but some mothers can't. The ERACS program has been prepared to adopt these issues. The purpose of this study was to determine the relationship between characteristics with self-efficacy and attitudes in caring for themselves and their babies in section caesarean mothers with ERACS at X Hospital in Central Jakarta. Research Methods: This study used a descriptive design with a cross-sectional design on 48 respondents with ERACS services. Research results: There is a relationship between education level, parity, pain level and self-efficacy of SC mothers with ERACS services (P value = 0.001; P value = 0.010; P value = 0.013). There was no relationship between age and self-efficacy of SC mothers with ERACS services (P value = 0.069). On other characteristics: there is a relationship between education level, pain with the attitude of SC mothers with ERACS (P value = 0.002; P value = 0.013). There is no relationship between age, parity and attitudes of SC mothers with ERACS services (P value = 0.269; P value = 0.230). Conclusion: The characteristics of SC mothers were significantly related to the categories of parity, education, pain level and social support with the self-efficacy of SC mothers with ERACS services. Meanwhile, in the age category there was no relationship with SC mothers' self-efficacy with ERACS services. There is a relationship between education level, pain level and family support with the attitude of SC mothers with ERACS services. There is no relationship between age and parity with attitudes in SC mothers with ERACS services.