UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Interaksi sosial masyarakat Kepulauan Tukang Besi dalam jaringan maritim Indonesia 1960-1990 = Social interaction of Tukang Besi Archipelago Islanders in Indonesian maritime network 1960-1990

Fathul Karimul Khair; Susanto Zuhdi, supervisor; Linda Sunarti, examiner; Didik Pradjoko, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022)

 Abstrak

Studi ini menjelaskan dinamika masyarakat Kepulauan Tukang Besi dalam jaringan maritim Indonesia pada periode 1960-1990. Umumnya masyarakat kepulauan tersebut merupakan pelaut. Namun pulau-pulau utama di wilayah ini dapat dipetakan dalam tipologi yang berbeda, yakni: Wangi-Wangi sebagai produsen gerabah, Kaledupa yang dikenal sebagai penghasil tanaman pangan, Tomia yang unggul dengan produk ikan kering, dan Binongko sebagai pusat kerajinan besi. Komunitas Bajo yang telah membaur di kepulauan ini juga memainkan peran penting sebagai nelayan penyedia ikan segar. Pertukaran komoditas untuk memenuhi kebutuhan dasar kemudian membentuk pola-pola interaksi yang khas dalam masyarakat. Tetapi, sejumlah kebijakan nasional seperti relokasi pemukiman, perubahan regulasi perdagangan kopra, dan program motorisasi perahu layar mendorong terjadinya beberapa perubahan di kepulauan ini. Namun, respon masyarakat di setiap pulau terhadap perubahan itu juga berbeda sehingga menggeser pola interaksi sebelumnya. Studi ini menggunakan metode sejarah lisan yang didukung dengan analisis sumber-sumber arsip relevan. Di samping itu, studi ini menerapkan pendekatan konseptual strukturalisme-fungsionalis Radcliffe-Brown.


ABSTRACT

 

This study describes the dynamics of the Tukang Besi Archipelago islanders in the Indonesian maritime network from 1960-1990. Generally, the people of the islands are seafarers. However, the main islands in this region can be mapped in different typologies, namely: Wangi-Wangi as a pottery producer, Kaledupa which is known as a producer of food crops, Tomia which excels in dried fish products, and Binongko as a center for iron crafts. The Bajo community that has mingled in these islands also plays an essential role as fishers for fresh fish providers. The exchange of commodities to meet basic needs then forms the typical patterns of interaction in society. However, a number of national policies such as settlements relocation, changes in copra trade regulations, and sailboats motorization program led to some changes in the islands. However, the response of the people on each island to these changes was also different, thus shifting the previous pattern of interaction. This study uses an oral history method that is supported by an analysis of relevant archival sources. In addition, this study applies Radcliffe-Brown's structuralism-functionalist conceptual approach.

 File Digital: 1

Shelf
 TA-Fathul Karimul Khair.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tugas Akhir
No. Panggil : TA-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xii, 61 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
TA-pdf 16-22-87990960 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20522711
Cover