Manusia pada dasarnya memiliki tujuan dan motivasi yang sama, yaitu mencapai kebahagiaan. Abraham Maslow menjembatani manusia untuk meraih kebahagiaanya dengan teori piramida kebutuhan yang berbasis fisiologis dan psikologis. Berbeda dengan Imam Junaid yang menititekankan pada proses ma’rifah yang berbasis spiritual dan transendental. Kedua pendekatan interdisipliner ini diharapkan mampu menghantarkan manusia untuk mencapai kebahagiaan yang paripurna. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptis-komparatif dan analitis berbasis data-data kepustakaan (library research). Upaya mendeskripsikan perbandingan, mencari unsur persamaan atau perbedaan dan implikasi terhadap sebuah pengembangan khazanah psikologi Islam dan analisa filosofis hermeneutik memperhatikan teks masa lampau, konteks dan upaya kontekstualisasi. Abraham Maslow dan Imam Junaid sama-sama menggunakan konstruk piramida dalam mengaplikasikan pandangan-pandangannya secara teoretis. Piramida Maslow menggambarkan kebutuhan-kebutuhan manusia, mulai yang paling mendasar sampai pada yang tertinggi. Sedang Piramida ma'rifah Junaid adalah kontekstualisasi pendalaman dan pembacaan secara tekstual dari karangan-karangannya mengenai konsep atau pandangan beliau mengenai manusia, ma'rifah, tauhid, fana’, baqa’ dan sahwun. Kebahagiaan dalam perspektif Maslow diperoleh melalui pemenuhan kebutuhan manusia. Sedang kebahagiaan menurut Junaid adalah optimalisasi fungsi dan potensi qalbun (hati) manusia dan diperolehnya keadaan sahwun, setelah proses fana’ yang membawa dan menginternalisasi sifat-sifat ilahiyah.
Humans basically have the same goal and motivation, which is to achieve happiness. Abraham Maslow bridged humans to achieve their happiness with the theory of the pyramid of needs based on physiological and psychological. In contrast to Imam Junaid who emphasizes the ma'rifah process which is based on spiritually and transcendentally. Both of these interdisciplinary approaches are expected to be able to lead humans to achieve complete happiness. This research is a qualitative research with descriptive-comparative and analytical methods based on library data (library research) an effort to describe comparisons, look for elements of similarities or differences and implications for a development of Islamic psychology treasures and hermeneutic philosophical analysis paying attention to past texts, context and contextualization efforts. Abraham Maslow and Imam Junaid both use the pyramid construct in applying their views theoretically. Maslow's pyramid describes human needs, from the most basic to the highest. While the Pyramid of ma'rifah, Junaid is a contextualization of deepening and textual reading of his essays on his concepts or views about humans, ma'rifah, tauhid, fana', baqa' and sahwun. Happiness in Maslow's perspective is obtained through the fulfillment of human needs. Meanwhile, according to Junaid, happiness is optimizing the function and potential of the human heart and obtaining a state of sahwun, after the fana' process which brings and internalizes divine traits.