Seni bukanlah merupakan hal baru dalam hubungan internasional. Secara praktik, seni seringkali digunakan oleh negara dan aktor non-negara dalam agenda politiknya. Namun, secara akademik, pembahasan seni masih sangat minim terbahas, akibat terdominasinya studi oleh pendekatan tradisional. Dengan itu, tulisan ini bertujuan untuk melakukan tinjauan literatur terhadap seberapa jauh seni dilibatkan dan dibahas, baik secara praktik maupun dalam studi akademik hubungan internasional sejak periode perang dunia I hingga periode kontemporer (1914-2021). Penulis mengelompokan argumentasi menggunakan metode taksonomi yang mencakup i) seni visual 2D motionless pada periode great wars, ii) seni visual 2D motionless pada periode kontemporer dan iii) identifikasi aktor. Berdasarkan tinjauan literatur yang telah dilakukan, penulis menemukan 3 konsensus. Pertama, seni memiliki peran yang signifikan dalam hubungan internasional, baik secara praktik maupun akademik. Kedua, negara tetap mendominasi sebagai aktor utama dalam kajian seni dan hubungan internasional, meskipun begitu aktor non-negara juga memiliki beberapa peran yang perlu dipertimbangkan. Ketiga, apapun jenis yang digunakan berguna untuk pengembangan studi ilmu hubungan internasional. Berkait dengan hal tersebut, penulis menurunkan 4 sintesis terhadap signifikaansi seni dalam hubungan internasional, antara lain i) literatur seni dalam HI cenderung terbatas pada penekanan bahwa seni memiliki potensi untuk lebih lanjut dibahas dalam HI, ii) proses pembahasan seni dalam HI masih terdominasi melalui pendekatan positivis, iii) seni memiliki tendensi untuk diartikan secara berbeda, iv) terdapat tantangan dan potensi tersendiri untuk menggunakan seni dalam analisis HI.
Art is not a newly discovered topic in international relations. In practice, art is often used by state and non-state actors in their political agenda. However, academically– art is still very minimally discussed, due to the dominance of studies by traditional approaches in international relations. In regards to that, this paper aims to conduct a literature review on how far art is involved and discussed both in practice and in the studies of international relations from the period of world war I until the contemporary period (1914-2021). The author categorizes the arguments using taxonomy method which includes i) motionless 2D visual arts in the period of great wars, ii) motionless 2D visual arts in the period of contemporary and, iii) state actor and non-state identification. Through the literature review conducted, the author found that: first, art has a significant role in international relations, both in practice and academically. Second, state remains the main actor in regards of art in international relations field, but non-state actors also have a few roles that need to be considered. Third, whatever types of art used for analysis will be useful for the development of international relations studies. In that regards, the author derives 4 syntheses on the significance of art in international relations. First, art literature in IR tends to be limited to emphasizing that art has the potential to be further discussed. Second, the process of discussing art in IR is still dominated by positivist approach. Third, art has a tendency to be interpreted differently. Fourth, there are challenges and advantages of using art in IR analysis.