Penelitian ini menggunakan teori fraseologi dan keterbacaan pada anak jenjang sekolah dasar di Jerman untuk menganalisis dongeng Grimm bersaudara yang berjudul Die Bremer Stadtmusikanten. Dalam menganalisis, penulis menggunakan metode kualitatif seperti metode studi pustaka dan deskriptif. Untuk tingkat keidiomatisan frasem digunakan teori Burger. Tingkat keterbacaan dianalisis menggunakan metode kuantitatif, dengan formula Flesch (1949) yang sudah diformulasikan ulang oleh Amstad (1978). Dari tiga belas rangkaian kata yang ditemukan dalam dongeng ini, semuanya memenuhi kriteria polileksikalitas dan keajekan sehingga bisa disebut frasem. Hanya sebelas frasem yang memenuhi kriteria keidiomatisan, sepuluh buah idiom penuh dan satu buah idiom sebagian, sedangkan dua buah idiom lainnya berbentuk kolokasi. Berdasarkan tahap kemampuan membaca Chall (dalam Thorne, 1991) anak pada sekolah dasar banyak mengalami kesalahan saat membaca teks yang mengandung idiom. Banyaknya penggunaan idiom penuh dalam teks Die Bremer Stadtmusikanten menjadikan dongeng ini tidak cocok dibaca oleh anak dari kelas 1 sampai 2 sekolah dasar. Selain itu, berdasarkan keterbacaannya dongeng die Bremer Stadtmusikanten memiliki nilai rata-rata 72,22 sehingga dongeng ini tidak cocok dibaca oleh anak sekolah dasar yang berada di rentang nilai keterbacaan 90-100
Research uses the theory of phraseology and readability for elementary school children in Germany in the Grimm brothers' fairy tale entitled Die Bremer Stadtmusikanten. In analyzing, the writer uses qualitative methods such as literature study and descriptive methods. For the level of phrase idiomaticity, Burger theory is used. The level of readability was analyzed using quantitative methods, with the Flesch formula (1949) reformulated by Amstad (1978). From thirteen words sequences contained in this fairy tale, all of them meet the polylexical and regularity criteria so that they can be called phrases. Only eleven phrases meet the idiomatic criteria, ten full idioms and one partial idiom, while the other two idioms are in the form of collocations. Based on the level of reading ability Chall (in Thorne, 1991), children in elementary school experience a lot of errors when reading texts that contain idioms. The many uses of complete idioms in the text of Die Bremer Stadtmusikanten make this fairy tale unsuitable for reading by children in grades 1 to 2 of elementary school in Germany. In addition, based on the readability of the fairy tale, Die Bremer Stadt Musikanten has an average score of 72.22 so that this fairy tale is not suitable for reading by elementary school children who are in the range of readability scores of 90-100.