UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Tanggapan Volksraad dan Pers Hindia Belanda Terhadap Vlootwet 1924 = The Response of Volksraad and the Indies Press against Vlootwet

Hasan Sadeli; Agus Setiawan, supervisor; Yon Machmudi, examiner; Bondan Kanumoyoso, examiner; Siswantari, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017)

 Abstrak

Vlootwet ialah Rancangan Undang-undang Armada (RUU Armada) yang mulai diperkenalkan kepada publik Belanda pada tahun 1923 dan kemudian ke Hindia Belanda pada tahun 1924. Vlootwet muncul dilatarbelakangi oleh kekhawatiran Belanda atas ancaman Jepang di Asia-Pasifik. Dalam rancangan yang dibuat oleh Komisi Vlootwet, armada perang yang diperuntukan dalam melindungi Hindia terdiri atas Kapal Selam, Kapal Perusak, Kapal Penyapu Ranjau, dan Kapal Penjelajah. Biaya yang dibutuhkan untuk merealisasikan ini sebesar 150-300 juta Gulden. Pada tahun 1923 sampai tahun 1924, baik di Belanda maupun di Hindia Belanda sedang terjadi krisis keuangan. Selain dari pada itu, ingatan masyarakat Belanda tentang mengerikannya peristiwa Perang Dunia I membuat gerakan anti-perang meluas. Segala hal yang bersifat militeristik ditolak meskipun dengan tujuan melindungi Hindia Belanda sebagai penopang utama kesejahteraan Belanda sebagai negeri induk. Dua alasan tersebut membuat Vlootwet mendapat penolakan di Belanda dan kemudian mendapatkan respon yang sama di Hindia Belanda yang diwakili oleh Volksraad dan Pers pada tahun 1924. Adanya tanggapan dari Volksraad dan Pers di Hindia Belanda telah memperlihatkan suatu sikap kritis terhadap suatu upaya kebijakan pemerintah sebagaimana yang terjadi di Belanda. Dalam penelitian ini, penulis melakukan pendekatan dengan menggunakan metode historis. Pengumpulan sumber dilakukan oleh penulis ke berbagai tempat. Penulis mengumpulkan berbagai sumber primer seperti dokumen/Arsip dan surat kabar sezaman (khususnya tahun 1924). Surat kabar tersebut diantaranya ada yang berbahasa Melayu, bahasa daerah seperti Sunda, dan bahasa Belanda. Setidaknya terdapat 12 Surat Kabar yang berhasil penulis himpun sebagai sumber utama. Sementara sumber pendukung penulis menggunakan buku-buku baik buku babon yang menjadi rujukan utama penulis maupun buku-buku yang relevan lainnya. Berdasarkan pada hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Vlootwet merupakan suatu upaya politik pertahanan Belanda dalam melindungi Hindia dari ancaman musuh dalam hal ini Jepang. Sementara Volksraad dan Pers berpendapat lain dengan banyak menyuarakan penolakan terhadap Vlootwet yang tidak lain merupakan upaya mempertahankan kolonialisme Belanda atas Hindia. Dari sinilah kemudian terjadi suatu pertentangan antara kehendak pemerintah menghadapi Volksraad dan Pers di Hindia Belanda yang menolak terhadap Vlootwet.

Vlootwet is the Fleet Draft which was introduced to the Dutch public in 1923 and then to the Dutch East Indies in 1924. Vlootwet emerged on the backdrop of Dutch concern over Japan's threat in Asia-Pacific. In a draft by the Vlootwet Commission, A fleetof warfare intended to protect the Indies consisted of Submarines, Destroyers, Minesweepers, and Cruisers. The cost required to realize this amounts to 150-300 million guilders. From 1923 to 1924, both in the Netherlands and the Indies were in financial crisis. In addition, Dutch public memory of the terrible events of World War I made the anti-war movement widespread. All militaristic things were rejected even with the aim of protecting the Dutch East Indies as the main support of Dutch welfare as the colonial country. These two reasons made Vlootwet rejected in the Netherlands and then received the same response in the Indies represented by the Volksraad and the Press in 1924. The response of the Volksraad and the Press in the Dutch East Indies has shown a critical attitude towards a government policy effort as it did in the Netherlands. In this research, writer approach by using historical method. Resource collection is done by the author to various places. The author collects primary sources such as contemporary documents / archives and newspapers (especially in 1924). The newspapers include those in Malay, regional languages such as Sundanese, and Dutch. There are at least 12 successful Newspaper authors collect as the main source. While the source of support authors use books both which became the main reference of the author and other relevant books. Based on the results of the study it can be concluded that Vlootwet is a Dutch defense political effort in protecting the Indies from enemy threats in this case Japan. While the Volksraad and the Press argue differently by voicing a lot of rejection of Vlootwet which is nothing but an attempt to defend Dutch colonialism over the Indies. From here then there was a clash between the will of the government against the Volksraadand the Press in the Indies who rejected Vlootwet.

 File Digital: 1

Shelf
 T-Hasan Sadeli.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : vi, 110 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-pdf 15-23-13629972 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20524124
Cover