Penelitian ini mengkaji arca dewa yang masih diragukan identitasnya, namun diduga merupakan perwujudan dewa Wisnu yang dikenal dengan nama Wisnu Adimurti dan Wisnu Anantasayana. Arca yang diduga merupakan arca Wisnu Adimurti berasal dari Museum Nasional Jakarta, dan arca yang diduga merupakan arca Wisnu Anantasayana berasal dari Museum Radya Pustaka Solo. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengungkap kesesuaian ikonografi arca Wisnu Adimurti dan Wisnu Anantasayana dengan ketentuan Hindu India. Metode yang digunakan adalah perbandingan ciri-ciri ikonografi baik antara arca MNJ dengan MRS maupun antara kedua arca tersebut dengan ketentuan India. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh arca dari Museum Nasional Jakarta memiliki kecocokan dengan dengan ketentuan India Wisnu Adimurti, dan tokoh arca dari Museum Radya Pustaka memiliki kecocokan dengan ketentuan India Wisnu Anantasayana. Kedua tokoh arca itu berbeda satu sama lain karena ciri utama yang dimiliki oleh arca MNJ dan ciri yang dimiliki arca Museum MRS tidak sama. Arca MNJ digambarkan dengan posisi duduk memegang cakra dengan ular naga Ananta di bawahnya, sedangkan arca MRS digambarkan dengan posisi berbaring di atas padma dengan ular naga yang terletak di belakang tokoh utama. Demikian pula arca MNJ dan arca MRS memiliki perbedaan dengan ketentuan India karena faktor imajinasi dan pengalaman seniman lokal, dan memiliki kesamaan karena faktor pedoman atau acuan penggambaran sosok dewa Wisnu dalam agama Hindu
This research examines statues of deities whose identity is still doubtful, but which are thought to be the embodiment of the god Vishnu, known as Wisnu Adimurti and Wisnu Anantasayana. The statue which is thought to be the statue of Wisnu Adimurti comes from the Jakarta National Museum, and the statue which is suspected to be the statue of Wisnu Anantasayana is from the Solo Radya Pustaka Museum. This study aims to identify and reveal the suitability of the iconographic statues of Wisnu Adimurti and Wisnu Anantasayana with the provisions of Hindu India. The method used is a comparison of the iconographic features between the MNJ and MRS statues and between the two statues with Indian regulations. The results showed that the figures from the Jakarta National Museum match the provisions of India Wisnu Adimurti, and the figures from the Radya Pustaka Museum match the provisions of India Wisnu Anantasayana. The two figures of the statues are different from each other because the main characteristics of the MNJ statue and the characteristics of the MRS Museum statue are not the same. The MNJ statue is depicted in a sitting position holding the chakra with the dragon snake Ananta underneath, while the MRS statue is depicted lying on a lotus position with the dragon snake behind the main character. Likewise, the MNJ statue has differences with the Indian provisions due to the imagination and experience of local artists, and has similarities due to the guideline or reference for the depiction of the figure of Lord Vishnu in Hinduism.