Penelitian ini bertujuan menganalisa dampak moratorium kapal asing terhadap rumah tangga nelayan Indonesia. Analisa dampak dilakukan dengan menguji klaim manfaat moratorium kapal asing terhadap pendapatan dan durasi bekerja nelayan Indonesia. Hasil penelitian dengan metode Difference in Difference (DiD) menunjukkan bahwa moratorium kapal asing menurunkan pengeluaran per kapita rumah tangga nelayan sebesar Rp 80.988,25. Jika diasumsikan enam hari kerja, moratorium kapal asing membuat durasi bekerja nelayan bertambah sebesar 39 hingga 40 menit per hari. Temuan ini tidak sesuai dengan klaim manfaat moratorium kapal asing terhadap nelayan Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa manfaat moratorium kapal asing tidak dinikmati oleh nelayan Indonesia. Oleh karena itu, kebijakan moratorium kapal asing perlu didukung oleh kebijakan lainnya sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan nelayan Indonesia.
The purpose of this study is to analyze foreign vessel moratorium’s impact on Indonesian fishery households. This study compares the impact of the policy with the benefit claims on Indonesian fishery households. All this time, foreign vessel moratorium is claimed increase Indonesian fishery households’ earnings and makes them easier to catch fish. The result from Difference in difference (DiD) method shows that Indonesian fishery households’ per capita expenditure drops Rp 80.988,25 because of foreign vessel moratorium. The other result shows that Indonesian fishery household’s work duration rise 39 - 40 minutes per day (assumption six workdays per week). These results disprove the benefit claims of foreign vessel moratorium. In the other words, Indonesian fishery households don’t get the benefit from foreign vessel moratorium policy. Hence, the other policy is needed to increase Indonesian fishery households’ prosperity.