UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Kembali

UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Kembali

Geurae sebagai Pemarkah Wacana dalam Percakapan Bahasa Korea = Geurae as a Discourse Marker in Korean Conversation

Mellyana Murtanu; Usmi, supervisor; Raden Sylvia Riadina Dewi, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021)

 Abstrak

Dalam bahasa Korea, kata geurae berposisi sebagai kata seru dalam sebuah kalimat, namun penggunaannya dalam komunikasi lisan memiliki berbagai makna dan fungsi. Berdasarkan beberapa penelitian, dapat diketahui bahwa terlepas dari makna dasarnya, kata geurae juga sering digunakan sebagai pemarkah wacana (Discourse Marker/DM), khususnya dalam sebuah percakapan. Pemarkah wacana merupakan kata yang digunakan oleh penutur untuk mengekspresikan perasaan dan pandangan penutur terhadap suatu konteks pembicaraan ke mitra tutur. Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk menganalisis bentuk, makna, dan fungsi kata geurae sebagai pemarkah wacana dalam percakapan Bahasa Korea. Penelitian ini merupakan penelitian linguistik deskriptif yang bersifat studi literatur. Dari hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa kata geurae memiliki tujuh fungsi wacana yang dapat dikategorikan ke dalam dua kategori, yaitu kata reaktif dan kata progresif. Geurae sebagai kata reaktif memiliki fungsi wacana afirmasi, jawaban, rasa kaget, konfirmasi, dan tanggapan, sedangkan kata geurae sebagai kata progresif berfungsi untuk menarik perhatian dan penekanan.

In Korean, the word geurae is positioned as an exclamation point in a sentence but its use in oral communication has diverse meanings and functions. Based on various references from previous researches, it is shown that apart from its basic meaning, the word geurae is also often used as a Discourse Marker (DM), especially in a conversation. Discourse markers are words use by speakers to express their feelings and view of a conversation context to a speech partner. The purpose of this study was to analyze the form, meaning, and function of the word geurae as a discourse marker in Korean conversation. This study is a descriptive linguistics study of literature. From the results of data analysis, it can be concluded that the word geurae has seven discourse functions that can be categorized into two categories, namely reactive words and progressive words. Geurae as a reactive word has a discourse function of affirmation, answer, surprise, confirmation, and response, whereas the word geurae as a progressive word serves to attract attention and emphasis.

 File Digital: 1

Shelf
 MK-Mellyana Murtanu.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Makalah dan Kertas Kerja
No. Panggil : MK-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : 33 pages : illustration
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
MK-pdf 11-22-37933038 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20525402
Cover