Sel surya merupakan komponen elektronik yang dapat mengkonversi energi cahaya menjadi energi listrik. Perkembangan sel surya sudah sampai pada generasi ketiga, generasi ini terdiri dari dye-sensitized solar cell (DSSC), organic photovoltaic (OPV), quantum dot (QD) photovoltaic, dan perovskite photovoltaic. Sel surya perovskite sendiri telah memberikan peningkatan dalam waktu yang singkat dalam efisiensi konversi energi yaitu dari 3,81% pada tahun 2009 menjadi 25,2% pada tahun 2020. Lapisan penghantar elektron TiO2 merupakan bagian yang sangat diperlukan untuk meningkatkan performa sel surya perovskite. TiO2 merupakan material yang paling banyak digunakan karena porositasnya yang tinggi, kekuatan pengoksidasi yang kuat, tidak beracun dan stabilitas jangka panjang. Aktifitas fotokatalisis TiO2 bergantung pada struktur pori, luas permukaan, ukuran kristal, dan struktur fasa yang dapat dibentuk dengan penerapan suhu kalsinasi. Perbedaan suhu kalsinasi TiO2 dengan prekursor Ti berupa Titanium trichloride akan diteliti pengaruhnya terhadap unjuk kerja dari sel surya perovskite yang dihasilkan, yaitu pada suhu 175â, 200â, dan 225. Hasil dari skripsi ini, unjuk kerja sel surya perovskite terbaik adalah sel surya perovskite dengan suhu kalsinasi TiO2 sebesar 175â dengan unjuk kerja yang dihasilkan adalah VOC sebesar 2 volt; ISC sebesar 0,98 µA; dan fill factor sebesar 0,838.<
Solar cells are electronic components that can convert energy of light directly into electricity. The development of solar cells has reached the third generation, this generation consists of dye-sensitized solar cells (DSSC), organic photovoltaic (OPV), quantum dot (QD) photovoltaic, and perovskite photovoltaic. Perovskite solar cells themselves have provided a short-term increase in energy conversion efficiency from 3% in 2009 to 25.2% in 2020. TiO2 electron-conducting layers are indispensable to improve the performance of perovskite solar cells. This mesoporous material has been extensively studied and widely applied due to its high porosity and large specific surface area. TiO2 is the most widely used material due to its high porosity, strong oxidizing power, non-toxicity and long-term stability. The photocatalytic activity of TiO2 depends on the pore structure, surface area, crystal size, and phase structure that can be formed by applying the calcination temperature. The difference in calcination temperature of TiO2 with Ti precursor in the form of Titanium trichloride will be investigated for its effect on the performance of the resulting perovskite solar cells at temperatures of 175â, 200â, and 225â. The results of this thesis, the best perovskite solar cell performance is a perovskite solar cell with a TiO2 calcination temperature of 175â and the resulting performance is a VOC of 2 volts; ISC of 0.98 µA; and fill factor of 0.838.