COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2. Hingga saat ini kasus COVID-19 semakin bertambah. Meskipun kasus sembuh mencapai angka 96%, hal tersebut harus tetap diwaspadai karena sebagai penyintas masih dapat mengalami gejala yang menetap atau biasa disebut Long COVID. Long Coronavirus Disease (Long COVID) atau Post Acute COVID adalah kondisi pasca infeksi COVID-19 yang berkepanjangan setelah 4 minggu timbulnya gejala awal. Long COVID menjadi ancaman serius bagi para penyintas COVID-19 karena gejala yang menetap dapat membawa dampak buruk dan menganggu aktivitas penderitanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui factor-faktor yang memengaruhi kejadian Long COVID pada penyintas COVID-19 di Kota Sukabumi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional, pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara online. Penelitian ini diikuti oleh 267 rseponden dengan kriteria inklusi sudah sembuh dari COVID-19, berdomisili di Kota Sukabumi, dan usia minimal 18 tahun. Hasil penelitian menunjukan proporsi kejadian Long COVID sebesar 47% dengan gejala yang paling sering adalah mudah Lelah (30,7%), sulit berkonsentrasi (14,98%), dan mudah lupa (13,86%). Analisis bivariat menunjukan bahwa terdapat hubugan antara tingkat gejala (P value = 0,001), jenis perawatan (P value = 0,002), dan perokok pasif (P value = 0,020) dengan kejadian Long COVID. Lalu tidak terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik sosiodemografi, status vaksinasi, status merokok, derajat rokok, dan kondisi penyerta.
COVID-19 is an infectious disease caused by severe acute respiratory syndrome coronavirus 2. Until now, COVID-19 cases are increasing. Although the number of recovered cases reached 96%, this must still be watched out for because survivors can still experience persistent symptoms or commonly known as Long COVID. Long Coronavirus Disease (Long COVID) or Post Acute COVID is defined as persisten symptoms and/or delayed or long term complications beyond 4 weeks from the onset of symptoms. Long COVID is a serious condition to COVID-19 survivors because persistent symptoms can have a negative impact and disrupt the sufferer's activities. The purpose of this study was to determine the factors that affecting the incidence of Long COVID in COVID-19 survivors in Sukabumi City. This study used a cross-sectional study. Data collection was carried out by distributing online questionnaires. This study was conducted by 267 respondents with inclusion criteria are having recovered from COVID-19, domiciled in Sukabumi City, and a minimum age of 18 years. The results showed the proportion of the incidence of Long COVID was 47% with the most frequent symptoms are tiredness or fatigue (30.7%), difficulty concentrating (14.98%), and forgetful (13.86%). Bivariate analysis showed that there was a relationship between symptom level (P value = 0.001), type of treatment (P value = 0.002), and passive smoking (P value = 0.020) with the incidence of Long COVID. There is no significant relationship between sociodemographic characteristics, vaccination status, smoking status, smoking degree, and comorbidity,