Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan formula dan metode pembuatan
bath bomb tanpa penambahan air dengan pewarna alami dari ekstrak kayu secang (
Caesalpinia sappan L.). Kayu secang diekstraksi menggunakan metode maserasi dalam pelarut etanol 96%. Penelitian ini membuat 7 sampel bath bomb yaitu sampel A (pewarna buatan), sampel B (pewarna alami 3:100, tepung jagung 11,9%), sampel C (tepung jagung 7%), sampel D (pewarna alami, tepung jagung 17%), sampel E (pewarna alami 2:100, tepung jagung 11,9%) , sampel F (pewarna alami ekstrak 1:100, tepung jagung 11,9%), dan sampel G (penambahan isopropil alkohol 91%). Variasi konsentrasi ekstrak kayu secang berpengaruh terhadap intensitas warna ekstrak kayu secang yang dihasilkan. Variasi tepung jagung berpengaruh terhadap stabilitas
bath bomb disuhu ruang serta stabilitas busa yang dihasilkan. Sampel C (tepung jagung 7%) memiliki kepadatan dan tekstur yang terbaik pada pengujian suhu ruang dengan total skor 75. Sampel D (tepung jagung 17%) memiliki volume busa tertinggi yaitu 230 mL serta waktu berbusa yang paling panjang yaitu 10 menit 47 detik. Sampel G yang merupakan variasi penggantian minyak zaitun dengan isopropil alkohol 91% mengalami penurunan berat paling banyak yaitu sebesar 11.2% dan juga memiliki volume busa paling rendah yaitu 70 mL.
This study evaluate the effect of corn flour in the formulation and the use of natural dye extracted from sappan wood (Caesalpinia sappan L.). In the bath bomb formulation, the addition of corn flour (7%, 11.9%, 17% w/w) affected the stability of the bath bomb in room temperature and foaming. This study made 7 bath bomb samples, which sample A (artificial coloring), sample B (3:100 natural dye, 11.9% corn starch), sample C (7% corn starch), sample D (natural dye, corn starch 17 %), sample E (natural dye 2:100, corn starch 11.9%) , sample F (natural dye extract 1:100, corn starch 11.9%), and sample G (addition of isopropyl alcohol 91%). Variations in the concentration of sappan wood extract affect the color intensity of the sappan wood extract produced. Variations in corn starch affect the stability of the bath bomb at room temperature and the stability of the resulting foam. Sample C (7% corn starch) has the best stability at room temperature testing with a total score of 75. Sample D (17% corn starch) has the highest foam volume of 230 mL and longest effervescent time for 10 minutes 47 s. Sample G (91% isopropyl alcohol) has the most weight loss of 11.2% and also had the lowest foam volume of 70 mL.