Hasil analisa statistik dari beberapa negara menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kecelakaan fatal pada proyek konstruksi lebih tinggi dibandingkan rata-rata seluruh industri. Industri konstruksi menyumbang sekitar 20% dari kematian akibat kerja di dunia. Di Indonesia terjadi peningkatan angka kecelakaan kerja konstruksi dari tahun 2019 sebanyak 114.000 menjadi 117.000 kecelakaan pada tahun 2020. Dalam pencegahan terjadinya kecelakaan konstruksi, diperlukan pengetahuan yang baik, sikap positif, dan praktik yang tepat dari pekerja terkait langkah-langkah keselamatan yang berkaitan dengan pencegahan bahaya kerja itu sendiri. Hasil penelitian di Amerika mengungkapkan bahwa 42% dari kecelakaan kerja di proyek konstruksi terjadi karena pengaruh perencanaan keselamatan. Konsep Design for Safety (DfS) merupakan desain keselamatan dengan mempertimbangan bahaya selama fase desain hulu dari proyek konstruksi yang bertujuan untuk meminimalkan risiko kecelakaan dan kesehatan yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat Knowledge, Attititudes, and Practice (KAP) terhadap Design for Safety (DfS) untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. Penelitian berbasis studi kasus dengan survei kuesioner dengan skala likert yang dikaji lebih dalam dengan analisis kuantitatif RII (Relative Importance Index), korelasional kuantitatif dan validasi pakar. Hasil penelitian ini adalah terdapat tiga variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu eksternal, regulation and guideline, dan tools yang mempengaruhi KAP terhadap DfS. Berdasarkan hasil uji korelasi spearman ketiga variabel tersebut terbukti berpengaruh terhadap kinerja keselamatan konstruksi (safety performance) di masa new normal. Pada penelitian ini terdapat 7 strategi yang telah disusun untuk meningkatkan kinerja keselamatan (safety performance) pada masa new normal.
The results of statistical analysis from several countries, it shows that the average fatal accident rate in construction projects is higher than the average for the entire industry. The construction industry accounts for about 20% of the world's workrelated deaths. In Indonesia, there was an increase in the number of construction work accidents from 2019 as many as 114,000 to 117,000 accidents in 2020. In preventing construction accidents, good knowledge, positive attitudes, and proper practices from workers regarding safety measures related to hazard prevention are required. work itself. The results of research in America reveal that 42% of work accidents in construction projects occur due to the influence of safety planning. The Design for Safety (DfS) concept is a safety design by considering hazards during the upstream design phase of a construction project with the aim of minimizing the risk of accidents and ill health. This study aims to determine the level of Knowledge, Attititudes, and Practice (KAP) on Design for Safety (DfS) to improve construction safety performance. Case study-based research with a questionnaire survey with a Likert scale which is studied more deeply with RII (Relative Importance Index) quantitative analysis, quantitative correlation and expert validation. The results of this study are that there are three variables studied in this study, namely external, regulation and guidelines, and tools that influence KAP on DfS. Based on the results of the Spearman correlation test, the three variables proved to have an effect on construction safety performance in the new normal period. In this study, there are 7 strategies that have been developed to improve safety performance during the new normal.