Rumah sebagai ruang tinggal memiliki aspek penting berupa waktu, aktivitas dan ruang yang mempengaruhinya secara erat. Seiring berjalannya waktu, maka aktivitas manusia akan terus berubah, begitu pula dengan ruang tempat terjadinya aktivitas tersebut. Hunian kecil merupakan ruang tinggal bagi manusia untuk melakukan aktivitasnya pada lahan terbatas. Diperlukan suatu strategi rancang dalam mengoptimalisasi keterbatasan lahan tersebut agar dapat merespon segala kebutuhan penghuni yang terus berubah. Fleksibilitas dalam suatu hunian berperan penting untuk menyesuaikan segala perubahan yang terjadi, baik secara fungsi maupun fisik. Melalui kajian teori fleksibilitas pada hunian kecil, terdapat beberapa strategi dan pendekatan yang dapat diterapkan untuk mencapai optimalisasi ruang. Studi yang dilakukan pada dua hunian kecil di kawasan DKI Jakarta pada skripsi ini menunjukkan bahwa pendekatan fleksibilitas dapat diterapkan sesuai kebutuhan dan tidak semua strategi fleksibilitas diterapkan dalam kedua hunian kecil.
House as a dwelling consisted of time, activity, and space that act as important aspects that affect them closely. As time goes by, human activity will always change and so does space itself. A small house is a space to dwell for humans to do their activity in the scarcity of land. To accommodate the ever-changing needs of its occupant, a small house needs a proper design strategy to optimize those limited land. Flexibility in housing plays an important role in adjusting to all changes, both functionally and physically. Through the study of flexibility in small houses, there are types of approaches and strategies that could be applied to achieve space optimization. The study conducted in two small houses in DKI Jakarta has shown that the flexibility can be applied to meet the needs of its user. However, not all flexibility strategies could be applied in the context of both small houses.