Kualitas udara DKI Jakarta semakin memburuk tiap tahunnya. Pemerintah DKI Jakarta
telah menerapkan berbagai program dan kebijakan untuk mengatasi masalah tersebut,
diantaranya Sistem Pembatasan Ganjil Genap, Program Jak Lingko, dan Pengoperasian
MRT. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak program dan kebijakan manajemen
transportasi terhadap kualitas udara DKI Jakarta. Dengan menggunakan regression
discontinuity design, hasil estimasi menunjukkan bahwa sebagian besar program dan
kebijakan manajemen transportasi DKI Jakarta tidak signifikan dalam mengurangi
konsentrasi polutan di DKI Jakarta. Hanya Program Jak Lingko yang signifikan
mengurangi konsentrasi polutan PM2.5 sebesar -26,2% dan O3 sebesar -57,1%. Hal ini
disebabkan oleh kelemahan dari mekanisme kebijakan, perilaku masyarakat yang masih
enggan menggunakan transportasi publik, serta jangkauan transportasi publik yang
kurang luas. Kedepannya Pemerintah DKI Jakarta dapat terus mengevaluasi program dan
kebijakan saat ini dan menerapkan program dan kebijakan baru yang lebih signifikan
sehingga dapat memperbaiki kualitas udara DKI Jakarta.
DKI Jakarta's air quality is getting worse every year. The DKI Jakarta government hasimplemented various programs and policies to overcome these problems, including theOdd-Even Restriction System, the Jak Lingko Program, and MRT Operation. This studyaims to examine the impact of transportation management programs and policies on theair quality of DKI Jakarta. By using regression discontinuity design, the estimation resultsshow that most of DKI Jakarta's transportation management programs and policies arenot significant in reducing pollutant concentrations in DKI Jakarta. Only the Jak LingkoProgram that significantly reduced the pollutant concentration of PM2.5 by -26.2% andO3 by -57.1%. This is due to the weakness of the policy mechanism, the behavior of thepeople who are still reluctant to use public transportation, and the limited publictransportation coverage. In the future, the DKI Jakarta Government can continue toevaluate the current programs and policies and implement new programs and policies thatare more significant to improve the air quality of DKI Jakarta.